PEDURUNGAN, AYOSEMARANG.COM - "Manajer dan pemimpin tim boleh berganti, tapi saya tak pernah diganti," ujar Suyatno atau yang akrab disapa Mbah Yatno eks Kitman PSIS Semarang, saat ditemui di rumahnya, Jalan Giri Mukti II, Tlogosari Wetan, Pedurungan.
Mbah Yatno jadi Kitman PSIS Semarang sudah sejak dari tahun 1995 sampai tahun 2019.
Selama tahun-tahun yang sibuk itu, posisi Mbah Yatno Kitman PSIS Semarang tidak pernah tergantikan.
Dari tahun ke tahun, Mbah Yatno begitu rajin merapikan perkakas latihan para penggawa Mahesa Jenar.
Tak hanya itu, ia juga menyiapkan jersey berdasarkan nomor punggung pemain.
Baca Juga: Hilangkan Penat, KB TK IT PAPB Eduwisata Alam ke Magelang
Bahkan dengan tulus mengais seragam kebanggan tim yang kotor terkena lumpur dan keringat untuk dicuci agar bersih dan siap pakai kembali.
Saat ditemui di rumahnya, Mbah Yatno sudah tak sekuat dulu lagi. Saat Ayosemarang.com tiba, dari teras rumah dia sudah menyapa ramah.
Dia menyapa sambil duduk di sebuah kursi dengan berpegangan pada tongkat penyangga.
"Saya punya pengapuran tulang. Terakhir saya masih bekerja di PSIS waktu di 2019. Dulu sempat nggak bisa jalan, sampai dijemput oleh keluarga di Magelang," ucapnya.
Mbah Yatno memang terakhir bertugas pada 2019.
Kala itu, PSIS Semarang sudah masuk ke kancah Liga 1 dan ber-home base di Magelang.
Mbah Yatno kemudian bercerita bagaimana dia bisa bergabung dengan PSIS.
Awal mula Mbah Yatno bersama PSIS adalah di tahun 1994. Namun saat itu dia memulai karier di SSB Tugu Muda.