Pisang Plenet Sri Ratu Semarang Sejak 1970 dari Rp10 Kini Rp12 Ribu, Manisnya Bertahan Melintasi Zaman

photo author
- Selasa, 5 September 2023 | 12:42 WIB
Kuliner legendaris pisang plenet Sri Ratu Semarang yang masih bertahan di Jalan Pemuda sejak 1970.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kuliner legendaris pisang plenet Sri Ratu Semarang yang masih bertahan di Jalan Pemuda sejak 1970. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Mall Sri Ratu Semarang bakal semakin megah dan berubah nama menjad Queen City Mall, namun ada satu kuliner legendaris yang masih bertahan di halaman mall tersebut yakni penjual pisang plenet.

Pedagang pisang plenet tersebut sebagaimana lokasi jualannya, banyak yang menyebutnya dengan Pisang Plenet Sri Ratu Semarang.

Sampai saat ini, pedagang pisang plenet di Sri Ratu Semarang tersebut masih bertahan sejak tahun 1970.

Baca Juga: 4 Es Dawet Durian Terlaris di Semarang, Porsi Tumpah-tumpah Harga Murah

Ayosemarang.com berkesempatan menyambangi pisang plenet Sri Ratu Semarang itu pada Sabtu 2 September 2023.

Ketika sampai di sana, sambutan hangat langsung diberikan oleh Subandi (70) pemilik pisang plenet tersebut.

Subandi di sela-sela penyajian mengaku sebagai generasi kedua yang meneruskan usaha tersebut.

"Awalnya itu dirintis oleh paman saya. Itupun saya kurang tahu tahunnya berapa. Kalau saya dari tahun 1970, jadi bisa dibayangkan, paman saya puluhan tahun lebih tua lagi mungkin," ucapnya.

Baca Juga: 4 Restoran All You Can Eat Enak di Semarang, Bayar Satu Harga Makan Sepuasnya, Ada yang di Bawah Rp100 Ribu

Subandi lalu agak cerewet cerita banyak soal masa lalunya. Kata Subandi, di Semarang, pedagang pisang plenet masih satu keluarga dengan dia.

"Dulu banyak cabangnya, tapi sekarang tinggal dua. Saya dan satunya di Gajahmada. Masing-masing nggak ada yang mau nerusin karena kebetulan anaknya punya pekerjaan yang lebih bisa menghidupi. Akhirnya ya ditinggal," sambungnya.

Tahun-tahun berlalu namun tak berasa bagi Subandi. Berjualan dalam tempo waktu yang lama di satu tempat membuatnya bisa menyaksikan berbagai perubahan kota khususnya di Jalan Pemuda.

Sembari menggapai jauh memori lamanya, Subandi menuturkan jika dulu Jalan Pemuda belum sebagus sekarang.

Baca Juga: 6 Tempat Makan Prasmanan di Semarang Enak dan Murah, Bebas Pilih Menu Sesuai Selera!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X