“Kita juga bekali kader untuk tahu cirinya, misalnya yang suka menyendiri dengan gadget ini cenderung terbawa kesana. Kita juga siapkan puskesmas menjadi tempat konsultasi,” tambahnya.
Upaya lainnya adalah dengan menjadwalkan Posbindu rutin ditiap kelurahan dengan pemeriksaan antropometri, tekanan darah, gula darah, kesehatan jiwa, dan indera penglihatan/pendengaran.
Selain itu, Dinkes mengajak dan mengedukasi kader untuk aktif memantau warga yang membutuhkan perawatan jiwa.
“Kita bentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kota Semarang, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader kesehatan melalui pelatihan ataupun workshop dengan menghadirkan praktisi psikolog dan psikiater,” tambahnya.
Terakhir Dinkes juga sudah berupaya untuk memilah hasil skrining baik yang normal dan abnormal serta memberikan rujukan untuk melakukan wawancara psikiatrik lanjutan pada hasil abnormal. Dinkes juga memiliki layanan SULTAN (Konsultasi Kesehatan Mental) di puskesmas.
“Nantinya akan kita siapkan layanan online, kita akan minta Kominfo agar bisa dientegrasikan,” pungkasnya.