AYOSEMARANG.COM -- Prasasti Mausoleum Monumen Cinta rupanya masih banyak menyisakan misteri meski asal muasalnya terungkap.
Prasasti Mausoleum Monumen Cinta sendiri merupakan sebuah prasasti yang berasal dari zaman Hindia Belanda.
Prasasti Mausoleum Monumen Cinta di Pacitan sendiri merupakan karya yang disebut-sebut ungkapan cinta seorang Belanda kepada gadis pribumi.
Baca Juga: Geram karena Sudah Ditipu, Korban Arisan Japo di Semarang Minta Admin Berinisial YPM Dihukum Berat
Rasa penasaran pada Monumen Cinta di Pacitan memunculkan keinginan menggebu untuk lebih banyak menggali informasi, masih banyak misteri yang belum terkuak.
Informasi dari sandi pada prasasti nisan serta tulisan yang ada belum dapat menjelaskan cerita yang melatar belakangi mausoleum monumen cinta secara gamblang
Penggunaan sandi Vigenere klasik yang mulai diperkenalkan pada tahun 1533 oleh Giovan Balista, yang merupakan pengembangan dari sandi Caesar ini juga belum memperjelas alasannya.
Baca Juga: Anggarkan Dana Rp30 Miliar, Stadion FIFA di Jawa Tengah ini Masih Gunakan Tribun Tangga, Padahal....
“ Untuk istri yang sangat kucintai Djamijah. Terlahir 1873 meninggal 12 Desember 1901. O Djamijahku, bunga mawarku (rose of Sharon).
Bagaimana saya dapat mengungkapkan rasa cinta dan hormatku kepadamu? Seluruh dunia ini menjadi sempit bagiku.
Apakah aku akan bertemu denganmu lagi? Seandainya ada kehidupan di alam baka, tentu kamu sekarang ini ada di surga. Kamu sungguh sangat baik dan namun sungguh menderita.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Memilih Perkutut dengan Suara Emas, Pecinta Perkutut Wajib Tahu!
Karena itu, saya akan menempuh jalan sulit melewati Golgotha dan menemuimu kembali.
Sampai kita bertemu lagi! “