KENDAL,AYOSEMARANG.COM-- Dari 20 kecamatan sedikitnya ada 7 kecamatan yang prevalensi angka stuntingnya masih diatas 14 persen.
Sedangkan jumlah anak stunting di Kabupaten Kendal juga masih cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kendal, per September 2023 tercatat, dari 51.006 balita yang ditimbang dan diukur, terdapat 6.229 yang anak kondisinya stunting atau 12,21 persen.
Sementara 7 kecamatan yang masih tinggi yakni Kecamatan Kangkung sebesar 20,44 persen.
Berikutnya Kecamatan Sukorejo sebesar 17,92 persen, Kecamatan Limbangan 17,55 persen, Kecamatan Rowosari 16,38 persen, Kecamatan Plantungan 15,50 persen, Kecamatan Boja 15,31 persen dan Kecamatan Patebon 14,63 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kendal, Albertus Hendri Setyawan mengatakan, sesuai target pemerintah di tahun 2024, angka prevalensinya maksimal 14 persen.
Oleh karena itu gerakan penurunan angka stunting terus ditingkatkan, terutama di Kecamatan yang angka prevalensinya masih di atas 14 persen.
"Supaya lebih optimal lagi dalam penanganan stunting, maka kami memfasilitasi melalui Surat Edaran Bupati Kendal tentang program Bapak atau Bunda Asuh Anak Stunting, karena untuk menjadi 14 persen itu tidak mudah," katanya, saat sosialisasi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Gedung Abdi Praja pada Senin (30/10/2023).
Dikatakan, salah satu program untuk percepatan penurunan angka stunting adalah program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Baca Juga: Siaga Kekeringan di Semarang, Pemkot Sediakan Distribusi Air Bersih Secara Rutin
Melalui program BAAS ini diharapkan, tiap aparatur sipil negara atau ASN bisa membantu menangani minimal satu anak stunting.