KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Tumenggung Bahurekso merupakan pahlawan sekaligus pendiri kabupaten Kendal.
Banyak warga Kendal khususnya generasi milenial yang kurang memahami jejak sejarah Bahurekso, sehingga perlu diingatkan kembali untuk menumbuhkan semangat anak muda di Kendal.
Ketua Lesbumi Kendal, Muslichin menyampaikan disuksi rutin Semasa Jumat 10 November 2023 malam ini, tujuannya adalah merangsang kembali pemikiran kita tentang siapa sebenarnya Bahurekso, mengembalikan memori kita tentang semangat Bahurekso dan mengaktualisasikan dalam konteks kekinian.
Selain itu mencari nilai nilai dan inspirasi produktif yang berguna bagi konteks kemajuan masyarakat Kendal secara khusus dan Indonesia secara umum, serta menolak bentuk opini dan perbincangan yang tak bertanggung jawab tentang kiprah Bahurekso pasca pertempuran melawan VOC.
"Harapannya generasi milenial memiliki kesadaran sejarah, kekaguman dan memiliki rasa kepekaan serta hormat tokoh-tokoh luar biasa yang pernah hidup dan berjasa yang tidak hanya untuk Kendal tapi juga untuk Indonesia," kata Muslichin.
Sedangkan Pemerhati Budaya asal Surakarta KRMAP L. Nuky Mahendranata Adiningrat memaparkan sejumlah cerita tentang Bahureksa dari berbagai versi yang ia ketahui.
Di antaranya, ia memuji kepahlawanan Bahureksa yang berjuang hingga titik darah penghabisan dalam pengabdiannya pada Mataram.
Hanya saja kekalahannya pada perang Batavia menimbulkan banyak persepsi hingga wafatnya dalam kejaran VOC.
"Dari sosok Tumenggung Bahurekso inilah kita banyak belajar tentang kegigihan, menjadi seorang yang amanah, memiliki integritas. Beliau adalah kesatria yang bisa menjadi panutan bagi generasi muda untuk membangun peradaban yang lebih baik lagi," tutur Nuky.
Sementara itu, Penulis Buku Bahureksa Agus Sulistiyo mengungkapkan cerita tutur dari masyarakat di wilayah pesisir utara Jawa di sebelah barat Kabupaten Demak.
Bahureksa menjadi orang kepercayaan Sultan Agung yang ditugaskan mem-babat Alas Roban dan Alas Gambiran untuk dijadikan Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Dalam menjalankan misinya itu, Bahureksa menggunakan jalur diplomasi dan perkawinan.
Dalam kesejahrahannya posisi Bahurekso juga dideskriditkan dengan berbagai cara.
Meski demikian, tidak ada catatan sejarah Bahurekso menghianati Sultan Agung. Karena kesetiannya, ia bahkan menjadi orang kepercayaan Sultan Agung dan dijuluki Raja Pesisir Utara.
Sifat kesatria Bahureksa juga diceritakan Tim Ahli Cagar Budaya Kendal, Galih Setyo Aji.
