BATANG, AYOSEMARANG.COM - Kabupaten Batang menjadi salah satu dari 10 kabupaten yang belum mengikuti penilaian Kabupaten Kota Sehat (KKS), dikarenakan belum memenuhi salah satu syarat yaitu sudah menjadi Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar (BAB) Sembarangan.
Namun, melalui usaha dan kerja keras seluruh Stakeholders di Kabupaten Batang. Tahun 2023 Pemkab Batang bersiap menerima Tim Penilai Pusat sebagai Kabupaten/Kota Sehat (KKS). Karena berhasil melakukan verifikasi ODF, sehingga menjadi Kabupaten Batang yang sudah bebas praktik BAB Sembarangan.
Hal tersebut disampaikan Asisten Administrasi dan Umum Sugeng Sudiharto, saat sosialisasi persiapan penilaian KKS di Pendopo Kantor Bupati setempat, Senin 12 November 2023.
"Kami berharap melalui sosialisasi ini dapat memperoleh informasi, pemahaman, dan motivasi yang cukup agar dapat melakukan persiapan dengan baik,"katanya.
Dalam sosialisasi tersebut, Dinas Kesehatan melaksanakan Orientasi KKS bagi OPD terkait, pengurus Tim Pembina, Forum Kabupaten dan Kecamatan serta Pokja Desa Sehat.
"Para peserta akan mendapatkan pembekalan materi dari tim Fasilitator Provinsi dan Fasilitator tingkat Kabupaten. Hal ini memberikan semangat dan optimis bagi kami, sehingga Kabupaten Batang dapat mengikuti penilaian KKS yang sudah dijadwalkan oleh Provinsi Jateng pada tahun 2023 ini,” ungkapnya.
Ia pun berharap kerjasama dan dukungan dari seluruh instansi terkait, Pemerintah Provinsi Jateng, dan masyarakat Batang sangat penting dalam upaya mencapai target dan standar yang ditetapkan untuk mendapatkan predikat sebagai KKS.
"Adanya diskusi ini dapat bertukar pikiran serta sharing pengalaman antara kabupaten-kabupaten yang telah sukses dalam penilaian KKS. Dengan begitu, kita dapat saling belajar dan membangun sinergi sesama pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,"jelasnya.
Ia berharap persiapan penilaian KKS, Kabupaten Batang beserta kabupaten-kabupeten lainnya dapat mencapai standar yang ditetapkan.
"Sehingga kita dapat menjadi daerah yang lebih sehat, berkembang, dan berkelanjutan,"tukas Sugeng Sudiharto.
