KENDAL,AYOSEMARANG.COM-- Permasalahan modal kadang menjerat nelayan di Kendal harus terikat dengan sistem ijon.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk perbekalan membuat nelayan terikat dengan tengkulak.
Akibatnya hasil yang didapat dihargai rendah karena sudah terikat sistem ijon.
Baca Juga: Peringatan Hari Guru Nasional di TK Kartika III-29 Batang, Ketulusan Hati Menginspirasi
Sekda Kabupaten Kendal, Sugiono mengatakan, bahwa berbagai kendala banyak dialami nelayan dalam kegiatan usahanya.
Permasalahan umum yang banyak dialami nelayan meliputi, kualitas sumber daya manusia yang masih rendah dan terbatasnya pengetahuan untuk mendorong produktivitas hasil tangkapan ikan.
"Permasalahan lainnya adalah akses permodalan untuk pembelian perbekalan nelayan, keterikatan dengan tengkulak sistem ijon yang membeli hasil tangkapan ikan dengan harga rendah," katanya saat launching program Senandung Teman TPI atau stimulus pendampingan dan perlindungan nelayan untuk peningkatan raman tempat pelelangan ikan, dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sabtu (25/11/2023).
Dikatakannya, DKP Kendal memfasilitasi kerjasama nelayan dengan bank untuk akses permodalan nelayan tanpa agunan atau jaminan dengan bunga rendah.
Baca Juga: 7 Pilihan Kado atau Bingkisan untuk Ibu Guru Tercinta di Hari Guru, Dijamin Spesial dan Bermakna
Kemudahannya lagi dapat diangsur pada saat nelayan melelang ikan di TPI sesuai kesepakatan.
"Kerja sama ini tentu sangat membantu nelayan yang membutuhkan modal, supaya tidak terjebak oleh tengkulak," imbuh Sugiono.
Lebih lanjut, Sugiono mengatakan pelaksanaan stimulus pendampingan dan perlindungan nelayan diharapkan dapat menjadi terobosan dan komitmen Pemda melalui DKP dalam mengentaskan dan mengurai berbagai masalah nelayan.
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Getasan Semarang, Jalan Penghubung antar Desa Rusak