Pada tahun 2023 ini, dari 14 anak stunting setelah dilakukan pendamping lokal, sekarang kondisi 9 anak tersebut sudah membaik.
Ahli gizi Puskesmas Kendal 2, Erista Manurung, mengatakan tugas ahli gizi di posyandu mencatat data balita, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan.
“Dari data tersebut dimasukkan ke aplikasi elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat untuk mengetahui anak terindikasi stunting atau tidak,” jelasnya.
Erista menambahkan, jika dari aplikasi diketahui anak tersebut terindikasi stunting, maka akan diberikan penanganan dan pendampingan khusus melalui PMT lokal.
Program bantuan makanan tambahan untuk anak stunting berasal dari puskesmas dan dana CSR perusahaan.(*)