Populasi Kendaraan Listrik di Jawa Tengah Capai 3.500 unit, Sosialisasi Terus Digenjot

photo author
- Senin, 4 Desember 2023 | 12:43 WIB
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat melihat motor listrik di Solo.  (Humas Jateng)
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat melihat motor listrik di Solo. (Humas Jateng)

SURAKARTA, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya transisi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik. Sebab, perpindahan itu dinilai akan menurukan emisi karbon dioksida dan mewujudkan green energy.

"Kita berkomitmen menurunkan emisi kendaraan. Dan kita menyadari pentingnya kendaraan yang ramah lingkungan,” kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada Kegiatan Festival Motor Listrik 2023 di Kota Surakarta pada Minggu, 3 Desember 2023.

Hingga November 2023, populasi kendaraan listrik di Jawa Tengah hampir mencapai 3.500 unit. Rinciannya, sebanyak 568 unit merupakan kendaraan roda empat, sisanya adalah kendaraan roda dua atau motor listrik.

Baca Juga: VIRAL Karena Cara Unik Memanggil Pelanggan, Kedai di Semarang ini Banyak Dikunjungi Selebriti Indonesia, Dijamin Bikin Ketawa!

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah mulai sadar, bahwa memang ke depan penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi," kata Nana.

Dibeberkan Nana, sejumlah komitmen yang dilakukan Pemprov Jateng dalam mendorong pertumbuhan motor listrik adalah mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal.

Selain itu, memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM ke listrik yang tersertifikasi sekaligus melaksanakan uji tipe, serta mendorong pertumbuhan after sales services di seluruh wilayah Jawa Tengah. Di samping itu, menyiapkan tenaga terampil/terlatih melalui pendayagunaan sekolah vokasi dan SMK.

Diakui Nana, transisi penggunaan kendaraan BBM ke listrik, masih menghadapi sejumlah tantangan. Seperti biaya konversi yang masih dianggap mahal oleh masyarakat, titik-titik stasiun charging kendaraan, dan ketersediaan bengkel konversi yang tersertifikasi.

Baca Juga: Hujan-hujanan, Mbak Ita Cek Banjir di Semarang Malah Temukan Hal Tak Terduga Ini

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik perlu digenjot sosialisasi kepada masyarakat.

Di tempat yang sama, Raja Mangkunegara, X Bhre Sudjiwo menyampaikan menambahakn, sosialisasi memang masih perlu digencarkan.

Ia mencontohkan, sebelumnya ia tidak mengetahui ada program dari Kementerian ESDM untuk mengkonversi kendaraan motor BBM ke listrik. Maka ketika mengetahuinya, dirinya pun bersedia mengkonversi motor BBM nya ke listrik.

"Sesuatu yang baru juga untuk saya sebetulnya. Tapi ternyata ini program yang sudah diinisiasi dari Kementerian ESDM dalam waktu yang cukup lama, dan ada subsidinya juga ternyata," ujar Gusti Bhre.

Baca Juga: Alhamdulillah Jembatan Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilewati Jalang Nataru, Flyover Yos Sudarso Belum Kelar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X