KENDAL,AYOSEMARANG.COM -- Peredaran gelap narkotika di Kendal sudah mengkhawatirkan, pelajar menjadi sasaran peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal menengarai wilayah Ringinarum, Gemuh dan Pegandon ada pasar gelap narkoba.
Butuh peran serta semua pihak agar penyalahgunaan narkotika tidak meracuni siswa dan bisa dicegah secara dini mulai dari lingkungan sekolah.
“Program sekolah bersinar ini merupakan kolaborasi dengan satuan pendidikan untuk menguatkan komitmen masing-masing sekolah untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika,” terang Katim Seksi Pencegahan BNN Kendal Sapto Nugroho saat deklarasi sekolah bersinar dan sekolah ramah anak di SMA Negeri 1 Gemuh Kamis 14 desember 2023.
Dikatakan, program sekolah bersinar di tahun 2023 ini sudah ada 9 sekolah yang berkomitmen bersama-sama mencegah dan memerangi narkotika dilingkungan sekolah. Dirinya berharap ini dilaksanakan terus menerus tidak berhenti di deklarasi tetapi aksi yang sudah ada harus dilaksanakan.
“Ini penting deklarasi sekolah bersinar tidak hanya komitmen saja tetapi kegiatan menumbuhkan kebanggaan sekolah, siswa menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan hal-hal yang bersentuhan dengan narkoba. Selain itu ini upaya menyeluruh dalam rangka menjaga sekolah dari segala upaya penyalahgunaan narkoba,” terangnya.
Sapto mengingatkan pentingnya mewaspadai lingkungan diluar sekolah, karena anak-anak 8 jam berada di sekolah dan 8 jam diluar yang bisa terpengaruh dengan lingkungan.
“Dari data di BNN wilayah Gemuh, Ringinarum dan Pegandon tengarai ada pos pasar gelap narkoba. Dari kasus yang masuk di BNN Kendal saya berharap bisa diberikan perhatian bersama untuk menyelamatkan anak anak dari bahaya narkoba,” pungkasnya.
Selain sekolah bersinar, program sekolah ramah anak juga dideklarasikan oleh Kepala DP2KBP2PA Kendal. Program ini merupakan kolaborasi yang baik untuk membentuk sekolah ramah anak yang mengedepankan pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Kepala DP2KBP2PA Hendri Setiawan mengatakan, ini tanggungjawab semua untuk mengatasi hal tersebut dan bisa bersinergi dengan peraturan tentang pencegahan kekerasan terhadap anak.
“Di Kendal sudah di deklarasi masal semua jenjang sekolah mulai PAUD hingga SMA.saya berharap ini menular ke sekolah lain dan diterapkan di SMA dan SMK sehingga bisa menentukan predikat layak anak di Kendal masih Pratama,”katanya.
Phaknya mendorong sekolah melibatkan partisipasi anak anak, untuk merumuskan kebijakan sekolah. Lebih lanjut dikatakan, tantangan bagi sekolah adalah menerapkan sekolah ramah anak yang menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga nantinya bisa menjadi pelopor hal hal yang baik dan pelapor yang aman sehingga tidak dibully.
Kepala SMA Negeri 1 Gemuh Moh Dulsalam mengatakan, kegiatan ini sinergitas sekolah dengan DP2KBP2PA dan BNN Kendal. “Kalau konsep sekolah ramah anak sebenarnya sudah kita terapkan dan ini dikuatkan lagi dengan deklarasi sekolah ramah anak. Sedangkan untuk kolaborasi dengan BNN Kendal, kita menggunakan istilah SMA 1 Gemuh Anti narkoba atai SIGEMAR,” terangnya.
Sedangkan Kepala cabang Dinas Pendidikan XIII Jawa Tengah, Ernest Ceti Septiyanti mengungkapkan kegiatan kali ini mngintegrasikan 3 program yang bisa menumbuhkan karakter anak yakni sekolah menyenangkan dan bersih narkoba sehingga produktif anak anaknya.
“Jika disekolah tidak dimaksimalkan dan dioptimalkan maka akan mempengaruhi karakter siswa. Jadikan siswa lupa bermain narkoba dan melakukan kekerasan dan hubungan emosional selalu terjalin baik antara siswa dan guru,” ujarnya.