KENDAL, AYSOSEMARANG.COM - Peternak ayam di Kendal mulai kolaps dan banyak yang gulung tikar karena tidak bisa menutup biaya produksi. Pasalnya harga telur ayam di tingkat peternak di Kendal anjlok enam bulan terakhir.
Kamiyanto, peternak ayam petelur di Desa Wonosari Kecamatan Pegandon mengatakan, hampir 6 bulan terakhir ini, harga telur ayam di tingkat peternak anjlok, hanya Rp 23.000 bahkan pernah Rp 22.500 per kilogram.
Sekalipun pada moment Natal dan Tahun Baru, yang biasanya mengalami kenaikan harga, paling tidak mencapai Rp 25.000 hingga Rp 27.000, namun kali ini harganya hanya Rp 23.000 per kilogram.
Baca Juga: 67.531 Kilometer Jalan Rusak Berat, DPRD Kendal Soroti Pembangunan Infrastruktur Jalan
"Pada jelang Natal dan Tahun Baru kemarin pun tidak mengalami kenaikan, padahal biasanya paling tidak 25 ribu ke atas," jelasnya ditemui Rabu 10 januari 2024.
Dikatakan, dengan rendahnya harga telur ayam, mengakibatkan para peternak ayam petelur mengalami tekor dan banyak yang gulung tikar. Penyebab gulung tikar, disebabkan harga pakan yang sangat tinggi, mulai dar harga jagung, konsentrat dan bekatul, semuanya naik.
"Harga pakan semuanya naik, tapi harus telur ayam di bawah standar, sehingga tidak menutup biaya produksi," katanya.
Kamiyanto menjelaskan, harga jagung sejak empat bulan lalu, naik menjadi Rp 8.000 per kilogram, padahal harga sebelumnya masih Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kilogram. Demikian pula harga konsentrat sudah cukup lama naik menjadi Rp 470.000 hingga Rp 500.000 per sak isi 50 kilogram, padahal harga sebelumnya masih Rp 430.000 hingga Rp 440.000 per sak.
Baca Juga: Simulasi Kredit realme C53, Murah Benget Ternyata Cicilan dan DP HP Terlaris di Asia Tenggara!
"Harga bekatul juga ikut naik, meski masih wajar, untuk bekatul super Rp 5.000 dan bekatul kualitas biasa sudah mencapai Rp 4.500 per kilogram," jelasnya.
Dirinya berharap, stok jagung selalu ada dengan harga standar Rp 5.000 sampai Rp 5.500 per kilogram. Harga konsentrat agar bisa turun lagi dan ada lagi pembelian telur dari pemerintah dengan harga yang bagus.
"Harapan kami, stok jagung selalu ada, sehingga harga tidak naik terlalu tinggi, juga harga konsentrat bisa turun seperti semula," harapnya.
Lebih lanjut dikatakan, akibat stok jagung yang mengalami kelangkaan, menjadikan harga melambung tinggi, hingga pemerintah turun tangan dengan memberikan subsidi harga. Namun, jatah jagung bersubsidi sangat kurang dari kebutuhan.
Baca Juga: Cuma Pakai Cangkang Telur Bisa Mencegah Bunga Rontok pada Tanaman, Begini Caranya