Terakhir, Syifak menyampaikan bahwa ada dorongan besar dari para mahasiswa dan aktivis untuk membuat manifesto politik generasi muda Indonesia sebagai momentum sejarah keterlibatan generasi muda di era transisi kepemimpinan bangsa.
"Berdasarkan masukan dan dorongan dari rekan-rekan aktivis mahasiswa, kita diminta membuat manifesto politik yang dinamakan generasi emas 2045 untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas sejarah yang disebutkan di awal," terang Syifak
"Insya Allah jika tidak ada kendala, di akhir Januari ini kita akan adalah Kongres Kaum Moeda Indonesia, di sana kita akan bacakan manifesto politik itu," pungkasnya
Sementara itu, Koordinator Daerah (Korda) Formasi Indonesia Moeda Jawa Tengah (Jateng) Zulhandy Rahardian Yusuf menuturkan gerakan sekali putaran ini sebagai langkah solutif untuk menghindari polarisasi ekstrem.
Baca Juga: CPNS 2024 untuk SMA Tanpa Syarat Tinggi Badan Bisa Daftar di 6 Instansi Ini
"Menurut kami ini adalah langkah solutif menjawab pertanyaan-pertanyaan kenapa harus sekali putaran itu kan salah satunya adalah untuk menghindari yang namanya polarisasi, apalagi untuk menghindari namanya radikalisme muncul kembali dalam pemilu ataupun dalam kontestasi politik di Indonesia," tuturnya.
Zulhandy menegaskan tidak ingin pada Pilpres 2024 ini terjadi apa yang telah berlalu seperti di Pilpres 2014, 2019 dan juga Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kalau kita bisa lihat dalam kacamata masa lalu kita yaitu di pemilihan Gubernur DKI Jakarta itu kan dijelaskan banget bahwasanya di sana pada akhirnya dua kali putaran terjadi menghidupkan polarisasi atau radikalisme pada akhirnya muncul kembali takutnya seperti itu," paparnya.
Oleh karena itu Zulhandy mengapresiasi kegiatan ini selain sebagai dukungan terhadap pilpres sekali putaran juga upaya untuk menjaga perdamaian tidak menggunakan isu-isu SARA dijadikan bahan kampanye yang berpotensi mengoyak persatuan bangsa.
"Maka kopdar ini menurut saya langkah solutif bagi kita anak-anak muda untuk bisa mencerna memperhatikan dan memahami kontestasi kali ini agar tidak terjadi perpecahan bangsa, entah itu mengatasnamakan ras, agama atau apapun," tegasnya.
Dia meminta para elit politik, pada kandidat calon pemimpin negeri ini tidak menggunakan politik identitas lagi sebagai alat untuk meraih kekuasaan.
Oleh karena itu untuk menutup celah itu Zulhandy setuju dan mendorong pilpres sekali putaran.
"Maka dari itu kami berdiskusi dengan teman-teman mahasiswa itu ya kita harus satu kali putaran mau bagaimana pun karena itu untuk menghindari perpecahan bangsa," katanya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi HP 1 Jutaan Terbaik RAM 8 GB dan Punya Kamera Jernih, Ada Xiaomi Redmi 12c!