Seorang Pengusaha Asal Semarang Rombak Rumah Kuno Mangkrak, Ini Tahap Perbaikan Paling Sulit

photo author
- Sabtu, 15 Juni 2024 | 21:10 WIB
Rumahkuno yang tadinya mangkrak dan terbengkalai. Kini menjadi apik setelah diselamatkan oleh seorang pengusaha properti asal Semarang, Rafi Mintardi.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Rumahkuno yang tadinya mangkrak dan terbengkalai. Kini menjadi apik setelah diselamatkan oleh seorang pengusaha properti asal Semarang, Rafi Mintardi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Menjadi pengusaha properti membuat Rafi Mintardi tidak tahan melihat sebuah aset berbentuk rumah dibiarkan terbengkalai begitu lama.

Selain dikenal sebagai pengusaha muda, Rafi Mintardi juga mempunyai nilai seni tinggi terhadap bangunan bercorak joglo

Oleh karena itu ketika melihat sebuah rumah bercorak Joglo di Semarang atau tepatnya di Jalan Srinindito Raya Timur, RT 1, RW 3, dia langsung membeli dan merombaknya.

Baca Juga: Terekam Video Tawuran Maut di Anjasmoro Raya Semarang Makan Korban, 1 Pemuda Tewas Ditusuk

Saat ditemui di rumah Joglo di Semarang tersebut, Rafi mengungkapkan jika rumah tua itu sudah tidak dihuni selama belasan tahun. Saat awal dia datang ke rumah itu, bentuknya masih tidak karuan.

"Awalnya ini kotor semua dan tampak tidak terurus. Akhirnya langsung perbaikan dan sampai kurang lebih lima bulan," paparnya, Jumat 15 Juni 2024.

Lebih lanjut Rafi menuturkan selama perbaikan yang paling sulit adalah pengecatannya. Pasalnya, untuk merawat kayu-kayu dan mengembalikan ke warna awal sungguh sulit dan butuh detail.

"Ini ngecatnya yang lama. Butuh ketelatenan dan hati-hati," ungkap Rafi yang jadi Komisaris di usaha properti MIN Indo Property.

Baca Juga: Sapi Makan Sampah di TPA Jatibarang Bikin Khawatir Jelang Idul Adha, Sulit Diidentifikasi Jika Dijual

Lebih lanjut Rafi menyatakan, sebuah property seperti rumah adalah aset penting yang harus dijaga. Bagaimanapun itu bentuknya, entah rumah yang besar, sederhana sampai yang kuno seperti rumah barunya tersebut.

"Rumah bukan sekadar bangunan. Tapi di dalamnya ada sumber kehidupan," ujar Rafi yang lahir di Palembang.

Usai membeli dan memperbaiki rumah kuno tersebut, Rafi melakukan tasyakuran yang dihadiri oleh warga sekitar dan rekan sejawat.

"Rencananya rumah ini multifungsi, bisa sebagai kumpul teman-teman. Base camp pegawai saya, sampai tempat transit soalnya saya bolak-balik Semarang-Surabaya," ungkap Rafi yang masih berusia 25 tahun.

Baca Juga: Kronologi Pengacara Perempuan Dianiaya Preman di Semarang, Bermula dari Penyitaan Rumah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X