Mbak Ita Hadiri Pergantian Luwur Ki Ageng Pandanaran, Bersimpuh di Depan Makam Pendiri Kota Semarang

photo author
- Sabtu, 27 Juli 2024 | 13:29 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersimpuh di depan makam Ki Ageng Pandanaran saat pergantian luwur.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersimpuh di depan makam Ki Ageng Pandanaran saat pergantian luwur. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri pergantian luwur Makam Pendiri Kota Semarang Ki Ageng Pandanaran, Sabtu 27 Juli 2024.

Dalam acara pergantian lawur Ki Ageng Pandanaran tersebut juga digelar rebutan hasil bumi yang diletakkan dalam gunungan hingga penggangian kelambu makam.

Kiraban dimulai di Taman Indonesia Kaya tepatnya di depan SMAN 1 Semarang. Kemudian rombongan berjalan ke makam Ki Ageng Pandanaran di wilayah Mugas.

Baca Juga: Detik-detik Mbak Ita Muncul di Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang Usai Diperiksa KPK

Di sana ditampilkan tarian sesaji kemudian teatrikal Serat Kandhaning Ringgit Purwa (atraksi Jumenengan Bupati Semarang) serta penyerahan kuluk oleh keturunan Ki Ageng Pandanaran.

Kemudian ada juga simbolik penyerahan pusaka kepada Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita).

Pemotongan tumpeng kemudian dilakukan dan dilanjutkan dengan ditempatkannya dua gunungan berisi hasil bumi seperti buah dan sayur.

Masyarakat dipersilakan mengambil berbagai gunungan itu. Warga yang datang kemudian berebut mendapatkan hasil bumi itu.

Baca Juga: PKB Resmi Rekomendasi Yoyok Sukawi sebagai Calon Wali Kota di Pilwalkot Semarang, Tinggal Tunggu Pilihan Wakil

Rombongan kemudian naik ke lokasi makam untuk doa bersama. Selanjutnya prosesi penggantian kelambu makam Ki Ageng Pandanaran, istrinya, dan guru spiritualnya.

Saat momen pergantian kelambu, Mbak Ita tampak bersimpuh dengan khusyuk dan penuh khidmat. Seteleh bersimpuh dan berdoa, Mbak Ita melakukan tabur bunga.

Usai berdoa, Mbak Ita menuturkan Ki Ageng Pandanaran berperan penting dalam berdirinya Kota Semarang.

"Kita saksikan kirab budaya, haul Ki Ageng Pandanaran yang ke 522. Beliau cikal bakal berdirinya Kota Semarang. Kalau tidak ada beliau tentu Semarang tidak ada. Kita harus uri-uri budaya. Wujud penghormatan kepada beliau," kata Mbak Ita.

Baca Juga: Deklarasi Bolone Mase, 8.000 Relawan Gibran Dukung Dico Ganinduto di Pilwalkot Semarang 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X