SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Jauh sebelum barbershop dan segala stylenya berjaya, potong rambut Madura pernah lebih dulu eksis dan digemari masyarakat.
Namun layaknya berbagai hal yang mengalami senjakala dan terhimpit majunya zaman, potong rambut Madura dinilai kalah pamor dengan barbershop. Lalu bagaimana kondisi Potong Rambut Madura sekarang khususnya di Semarang?
Salah seorang tukang cukur di madura di Semarang, Shohibullah (35) mengungkapkan bagaimana dunia kerjanya itu untuk saat ini.
Shohib, sapaan akrabnya, telah menjadi tukang potong rambut selama 10 tahun terakhir. Namanya tempatnya, Potong Rambut Lukman Radja Madura. Selama itulah ia mengalami pasang surut pengunjung potong rambut.
Baca Juga: SLB Negeri Batang Penuh Sesak, Pemerintah Diminta Beri Solusi Inovatif
Saat ditemui, display tempat potong rambut Shohib masih lawas. Hanya ada dua kursi yang kulitnya sudah sobek dan warnanya memudar.
Meja peralatannya penuh dan tak tertata, ada gunting, clipper, semprotan air, kuas, dan sepotong kain. Mungkin memang tak ditata karena biar sigap saat memotong rambut.
Sementara, di lantai, banyak rambut-rambut orang yang bertebaran di berbagai sudut.
Banyaknya rambut yang bertebaran itu tak menunjukan kalau tempatnya ramai. Sebaliknya dia mengaku sepi karena baru menggarap satu kepala.
"Baru satu orang ini," ungkapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Sambil bersantai, Shohib menerawang jauh ingatannya ke tahun-tahun lalu ketika masih jaya.
Katanya, dalam sehari dia bisa memotong 30 rambut orang.
"Sekarang sehari paling 10 sampai 12 pelanggan aja. Hari Minggu baru banyak,” jelasnya.