HUT RI ke-79 di Semarang Istimewa, Dihadiri Cicit Buyut WR Soepratman yang Nyanyi Indonesia Raya Tiga Stanza

photo author
- Sabtu, 17 Agustus 2024 | 19:24 WIB
Cicit WR Soepratman, Antea Putri berfoto bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Humas Pemkot)
Cicit WR Soepratman, Antea Putri berfoto bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Humas Pemkot)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Ada yang terasa istimewa dalam peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia tingkat Kota Semarang tahun ini.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu secara khusus mengundang cicit buyut keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman, Antea Putri Turk dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79 di Balai Kota Semarang, Sabtu 17 Agustus 2024.

Dalam upacara tersebut, Antea Putri Turk hadir mengenakan kebaya merah dengan rambut bersanggul cantik. Ia membawakan lagu Indonesia Raya tiga Stanza dan Indonesia Tjantik yang diciptakan tahun 1924.

Baca Juga: KAI Daop 4 Semarang Ajak Peringati Detik-detik Proklamasi, Penumpang Secara Serentak Ambil Sikap Sempurna

"Yang istimewa di HUT Kemerdekaan RI ini adalah hadirnya cicit buyut dari keluarga bapak WR Soepratman, yang menciptakan lagu Indonesia Raya," ujar Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.

Mbak Ita mengaku takjub dengan suara Antea yang dikumandangkan dalam upacara tersebut.

"Ananda Antea ini tadi menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan tiga Stanza dan Indonesia Tjantik. Nyanyiannya diiringi paduan suara dari anak-anak muda dari Klenteng Tay Kak Sie yang menyanyikan lagu perjuangan," ujar dia.

Menurut Mbak Ita, dengan kehadiran Antea, menjadi penyemangat para muda-mudi dan masyarakat umumnya untuk terus mengumandangkan lagu Indonesia Raya di negara tercinta ini.

Baca Juga: Jejak Kemerdekaan RI di SMPN 39 Semarang, Bekas Kamp Interniran Orang Eropa yang Diawasi Jepang

Dalam kesempatan peringatan kemerdekaan tersebut, Mbak Ita mengajak masyarakat untuk ikut memaknai kemerdekaan dengan berjuang demi pembangunan Indonesia dan Kota Semarang khususnya.

"Kalau dulu, perjuangan dalam bentuk fisik, sekarang berjuang dengan program-program yang dinamis, seperti pengendalian inflasi, ketahanan pangan, penurunan stunting," jelasnya.

Menurut dia, Kota Semarang berhasil dengan baik dalam meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi atau LPE, bahkan di atas Jawa Tengah. Tak hanya itu, angka stunting dan kemiskinan mengalami penurunan.

"Alhamdulillah kemiskinan ekstrem di 2023 sudah zero. Tentunya harus ada inovasi-inovasi, baik di bidang ketahanan pangan, kemudian ekonomi. Tentunya harus dinamis dan menyesuaikan dengan yang dikerjakan pemerintah pusat," imbuh dia.

Baca Juga: Demi Harga Diri, PSIS Semarang Ambisi Curi Poin di Kandang Persis Solo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X