SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Sastra Amerika Latin memang sudah eksis sejak lama di Indonesia. Penulis macam Gabriel García Marquez, Juan Rulfo sampai Mario Vargaz Llosa sudah banyak diterjemahkan oleh berbagai penerbit.
Karya-karya penulis tersohor Amerika Latin itu bahkan sudah sering jadi pijakan penulis lokal dalam menyusun karya-karyanya.
Meski demikian, semua penerbit buku itu tidak ada yang fokus menerjemahkan karya Sastra Amerika Latin. Atau dengan kata lain, juga memproduksi buku-buku terjemahan lain entah dari Eropa maupun Asia.
Hingga kemudian di Semarang, ada yang mendirikan penerbitan khusus untuk menerjemahkan karya Sastra Amerika Latin dengan nama "Labirin Buku".
Baca Juga: Debat Pilkada Batang Kedua Dipindah Lokasi dan Pendukung Dibatasi: Antisipasi Keributan
Labirin Buku adalah milik Irman Hidayat dan Gita Nanda, dua orang yang saling mengenal sejak kuliah di jurusan Sastra Indonesia Universitas Diponegoro.
Irman dan Gita waktu itu sama-sama gila membaca buku dan seleranya pun hampir sama. Sejak merasa cocok secara selera dari semester 2, mereka dikenal sebagai mahasiswa yang ke mana-mana membawa buku di tasnya.
Membaca banyak buku membuat isi kepala penuh. Mereka tak mau isi kepala itu dimiliki sendiri. Akhirnya di awal-awal kuliah, mereka berinisiatif membuat zine secara gratis yang dibagikan kepada rekan-rekannya.
Zine tersebut antara lain berisi cerpen-cerpen terjemahan dan profil sastrawan mancanegara. "Agar khazanah teman-teman semakin luas dan tidak berhenti pada sastrawan-sastrawan lama yang difavoritkan dosen saja," kata Irman suatu hari.
Namun dikarenakan kekurangan dana, zine itu hanya bertahan tiga edisi saja. Alhasil setelah itu mereka tak melanjutkan kegiatan mulia tersebut.
Kebutuhan untuk membaca buku ternyata tak berjalan seimbang dengan pendapatan sebagai mahasiswa. Akhirnya untuk mendapatkan cuan, mereka menjual buku-buku lama yang sudah tak mereka baca secara daring atau di Instagram dan Facebook.
Sampai kemudian masuk tahun 2020, mereka melebarkan sayap dengan tidak hanya menjual buku-buku bekas, melainkan memproduksinya. Yakni dengan menerbitkan buku-buku penulis Amerika Latin.
"2020, bulan Maret, dua minggu sebelum dilanda pandemi Covid-19 kami mendirikan Labirin Buku sebagai penerbit khusus Sastra Amerika Latin," terang Irman.