Keluarga Korban Penembakan Siswa SMK 4 Konfirmasi Intervensi untuk Tutup Kasus, Diminta Ikhlas

photo author
- Selasa, 3 Desember 2024 | 14:59 WIB
Keluarga Gamma, siswa SMK 4 Semarang saat bercerita soal kasus penembakan. Mereka mengungkapkan sudah diintervensi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Keluarga Gamma, siswa SMK 4 Semarang saat bercerita soal kasus penembakan. Mereka mengungkapkan sudah diintervensi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kabar intervensi kepada keluarga korban penembakan polisi di Semarang bernama Gamma (17) dikonfirmasi langsung.

Paman Gamma, Agung (49) yang mewakili keluarganya mengaku diminta membuat video mengikhlaskan Gamma yang tewas usai ditembak polisi.

Kata Agung, pada Senin 25 November 2024, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mendatangi rumahnya bersama seorang wartawan.

Ada empat orang yang hadir malam itu. Irwan hanya memperkenalkan Kasat Narkoba, Kasat Reskrim, dan dirinya.

Baca Juga: Bocor Video Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Praktisi Hukum Tantang Polri Usut Instansi Sendiri

Ia tak memperkenalkan satu wartawan yang ikut hadir, sehingga keluarga hanya mengira ia merupakan humas Polrestabes Semarang.

Semua pejabat Polrestabes itu memintanya untuk membuat pernyataan bahwa keluarga Gamma tak akan memperbesar kasus penembakan Gamma.

"Orang itu bilang ke saya 'Pak biar beritanya tidak menyebar ke mana-mana sebaiknya dari keluarga korban, membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma sudah mengikhlaskan kejadian ini dan tidak akan membesar-besarkan masalah ini'," kata Agung di Kota Semarang, Selasa 3 Desember 2024.

Tidak hanya itu, pihak keluarga juga diminta untuk menyerahkan masalah hukum kasus tersebut kepada pihak Polrestabes Semarang.

Baca Juga: Fakta Baru! Aipda Robig Sengaja Tembak Siswa SMK Bukan Bubarkan Tawuran Tapi Karena Kejadian Ini

Namun, keluarga menolak. Mereka tak terima Gamma disebut gangster dan harus menutup kasus itu dengan ikhlas.

"Tetap saya (bilang) 'saya tidak mau Pak karena saya harus rembugan dengan keluarga besar kami, saya nggak berani untuk memutuskan atau memberi pernyataan sendiri' gitu," bebernya.

Lebih lanjut kata Agung, ciri-ciri wartawan yang ikut bergabung berpakaian gemuk, gempal dan berkaos biru.

"Kalau ciri-ciri putih, gemuk, gempal, kaos biru. (Media mana?) Pokoknya dia wartawan, kita nggak menanyakan wartawan dari mana. Kita nggak berpikiran kalau ada wartawan," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X