SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Ratusan kue keranjang itu sudah dimasukan ke kardus ketika Rian memberhentikan mobil Grand Maxnya. Dia lalu membuka bagasi yang penuh coretan dan salah satunya berbunyi begini, "Ojo seneng dolanan LC nek rak pingin melarat."
Rian lalu bergegas menghampiri kardus-kardus yang bertuliskan "Kue Keranjang Khas Tegal" . Lengannya yang penuh tato langsung meraih beberapa kardus, mungkin biar kerjanya praktis. Sedangkan beberapa pekerja lain juga mengikuti Rian.
Di tengah-tengah aktivitas itu, Rian diawasi oleh Stefanus Yulianto (35). Fanus, sapaan akrabnya bolak-balik melihat hp dan lalu lalang pegawainya. Tampaknya menghitung jumlah orderan.
Tak lama, kardus pun tandas. Semua sudah dimasukan ke bagasi dan Rian kembali menutup pintu bertuliskan peringatan LC tadi.
"Sudah ya koh?"
"Ya, langsung kirim ya," timpal Fanus.
Fanus adalah pemilik rumah produksi Kue Keranjang Sobat yang berlokasi di Jalan Simongan 1 RT 6 RW 2, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat.
Sebetulnya, produksi kue keranjang ini bukan yang utama. Sehari-hari dia menghidupi pegawainya dengan memproduksi krupuk.
"Iya, ini kalau jelang Imlek saja. Soalnya pesanan banyak," ungkapnya saat ditemui Kamis 16 Januari 2024.
Meski demikian, Fanus bercerita jika usaha membuat kue keranjang bukan baru-baru ini saja tapi sudah dia lakukan sejak SMA. Dan ternyata, cukup sentimentil.
Baca Juga: Peluang Karier Lulusan Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika seperti Apa? Begini Prospek Kerjanya
15 tahun lalu, Fanus yang masih duduk di bangku SMA mencoba mencari sambilan. Lalu tercetuslah ide membuat kue keranjang.
Kue keranjang sebagaimana yang orang-orang tahu, adalah makana akrab warga Tionghoa jelang Imlek. Maka bagi Fanus sendiri bukanlah hal yang asing. Selain itu keluarganya di Tegal sudah banyak yang lebih dulu jadi pembuat kue keranjang.