SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Penghuni Lapas Perempuan Semarang Kelas II A saling merayakan Idulfitri dua hari belakangan ini.
Kendati berada di balik jeruji, namun mereka tetap melaksanakan prosesi; dari sholat ied, salam-salaman dan makan bersama.
Puso (36), adalah salah seorang warga binaan yang menjalankan segala prosesi itu. Semalam adalah waktu-waktu yang berat baginya. Gema takbir yang berkumandang menghanyutkan ingatannya di rumah.
Malam itu seharusnya ibu asli Semarang ini sibuk memasak dan menyiapkan berbagai hal untuk keluarganya. Sedangkan keluarganya tampak riang menyaksikan para tetangga yang berlalu-lalang dalam rangka menyambut lebaran.
Baca Juga: 7 Prospek Kerja Lulusan SMK Jurusan Perbankan Syariah: Peluang Karir di Era Keuangan Islam
Namun bayangan-bayangan itu hanya ada di kepalanya saja. 10 bulan yang lalu dia masuk penjara karena kasus penggelapan di sebuah perusahaan di Kendal, alhasil raiblah sudah segala macam kehidupannya.
Di luar sana Puso punya anak yang yang berusia 2 tahun. Usia-usia yang butuh sekali pengawasan dan perhatiannya. Tetapi Puso tak bisa melakukan itu, dia merasa jadi ibu yang gagal.
Segala kegundahan Puso bisa sejenak dimaafkan esok harinya. Lapas Perempuan Semarang memberi kesempatan untuk bertemu keluarganya. Puso tak ingin melewatkan momen ini barang sedetik pun.
Hari itu tiba dan dia melihat anak balitanya digendong oleh sang bapak. Air mata Puso tumpah dan dia langsung meraih anaknya.
"Momen ini sungguh spesial apalagi momen ini saya bisa menggantikan pampers dan menyuapi makan anak. Kalau di luar biasa ya, tapi sederhana seperti itu saja sudah membuat saya bahagia," tuturnya, pada Selasa 2 April 2025.
Waktu Puso hanya dua jam. Baginya sangat sebentar. Setelah ini dia akan kembali ke balik besi lagi seraya memendam rindu.
Beberapa menit sebelum waktu habis, Puso mengajak anaknya ke sebuah tempat yang dipenuhi boneka-boneka. Lapas perempuan menyediakan boneka bagi para ibu-ibu untuk anak-anak mereka. Puso lalu meraih boneka lumba-lumba, karena anaknya naksir boneka itu.
"Boneka buat anak saya. Biar selalu ingat saya," kata Puso.