Kamus Gaul Semarangan: 10 Kata Khas Anak Muda Semarang yang Bikin Obrolan Makin Akrab

photo author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 15:32 WIB
Bahasa gaul Semarangan (Meta)
Bahasa gaul Semarangan (Meta)

AYOSEMARANG.COM -- Semarang, sebagai ibu kota Jawa Tengah, bukan hanya dikenal lewat bangunan bersejarah seperti Lawang Sewu, kuliner ikonik seperti lumpia, atau pesona alamnya yang memesona. Lebih dari itu, Semarang memiliki kekayaan budaya lokal yang tak kalah menarik, yaitu bahasa gaul khas yang hanya dimengerti oleh mereka yang tumbuh besar atau pernah lama tinggal di kota ini.

Anak muda Semarang punya gaya berbahasa yang unik. Dalam obrolan sehari-hari, mereka sering menyisipkan kata-kata khas yang mungkin terdengar asing di telinga orang luar, tapi sangat akrab bagi warga lokal. Bahasa ini lahir dari percampuran bahasa Jawa, Indonesia, dan sentuhan gaya bicara anak muda yang spontan, santai, dan penuh humor. Tidak heran jika dalam percakapan nongkrong, bercanda, atau bahkan dalam postingan media sosial, kosakata gaul Semarangan kerap bermunculan.

Penggunaan bahasa gaul ini bukan hanya soal gaya-gayaan. Bagi generasi muda, bahasa ini menjadi simbol keakraban, identitas lokal, sekaligus cara membangun koneksi sosial yang erat. Dalam setiap katanya, ada nilai budaya dan rasa memiliki terhadap kota tempat mereka dibesarkan. Maka tak heran jika bahasa gaul Semarangan terus hidup dan berkembang seiring waktu.

Untuk kamu yang ingin lebih memahami gaya komunikasi anak muda Semarang, berikut ini adalah daftar kata dalam kamus gaul Semarangan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Siapa tahu, setelah membaca ini, kamu bisa lebih nyambung saat ngobrol dengan mereka.

Baca Juga: 8 Prospek Kerja Lulusan Jurusan Bisnis Internasional: Peluang Karier Global yang Menjanjikan

1. Ndase

Makna: Kepala
Contoh: "Kepalanya benjol tuh, ndasemu kenapa?"
Kata ini sering dipakai untuk menyebut kepala, biasanya dengan nada bercanda atau ejekan ringan.

2. Ndeso

Makna: Kampungan, tidak gaul
Contoh: "Walah, kok ndeso banget sih gayamu?"
Dipakai untuk menyindir seseorang yang dianggap kurang mengikuti tren atau terlihat kuno.

3. Ngisruh

Makna: Ribut, bikin keributan
Contoh: "Woi, ojok ngisruh nang kono!"
Sering keluar saat ada yang membuat kegaduhan atau membuat suasana jadi ramai.

Baca Juga: Rangkap 3 Jabatan Sekaligus, Pejabat Pemkot Semarang Disorot

4. Ngger

Makna: Sapaan akrab untuk teman dekat atau yang lebih muda
Contoh: "Ngger, wis mangan durung?"
Menunjukkan kedekatan, biasa digunakan orang tua ke anak atau teman dekat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X