AYOSEMARANG.COM -- Sebanyak 36 Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Semarang gagal memenuhi 50 persen kuota rombongan belajar (rombel) dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB 2025.
Fenomena ini memunculkan kekhawatiran terkait sebaran siswa dan minat terhadap sekolah negeri di ibu kota Jawa Tengah tersebut.
Menanggapi kondisi itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pamestuti mengungkapkan rencana pemerintah kota untuk membuka pendaftaran gelombang kedua guna mengisi kekosongan kuota.
Baca Juga: Ketua RT Harus Tahu, Ini Mekanisme Pencairan Dana Operasional RT Rp 25 Juta dari Wali Kota Semarang
"Kita akan minta ijin membuka tahap ke dua," ujar Agustina, dikutip Senin 23 Juni 2025.
Permohonan pembukaan gelombang kedua akan diajukan secara resmi melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang setelah laporan lengkap SPMB 2025 diterima wali kota.
Sementara itu, Disdik Kota Semarang menyebut sudah mendapatkan tanggapan dari Kementerian Pendidikan terkait permohonan tersebut.
Kepala Bidang SD Disdik Kota Semarang, Aji Nur Setiawan, menyatakan bahwa pembahasan teknis masih berlangsung.
Baca Juga: Detik-detik Dua Motor Adu Banteng di Muktiharjo Semarang Tewaskan Satu Orang, Satu Kritis
"Sudah (dapat respon dari kementrian), masih didiskusikan untuk teknisnya," katanya.
Ia juga membuka peluang bahwa pendaftaran tahap dua akan benar-benar digelar demi mengisi kekurangan siswa di puluhan SD tersebut.
"Kemungkinan begitu (ada gelombang kedua)," pungkasnya.