Konser Denny Caknan Dibahas di Sidang Korupsi Mbak Ita, Pakai Anggaran 'Sulapan' untuk Naikan Elektabilitas

photo author
- Rabu, 9 Juli 2025 | 18:37 WIB
Sidang kasus korupsi Mbak Ita dan suaminya Alwin Basri. Konser Denny Caknan di Semarang dibahas dalam persidangan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Sidang kasus korupsi Mbak Ita dan suaminya Alwin Basri. Konser Denny Caknan di Semarang dibahas dalam persidangan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Selain Lomba Nasi Goreng, berbagai acara yang diselenggarakan oleh Pemkot Semarang khususnya di Simpang Lima pada tahun 2023, dinilai sebagai cara untuk menaikan elektabilitas eks Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) yang akan nyalon lagi di Pilwalkot 2024.

Hal itu disampaikan oleh Binawan, Kepala Bidang Pendataan dan Pendaftaran Pajak Daerah Bapenda Semarang dalam sidang kasus korupsi Mbak Ita dan suaminya Alwin Basri di Tipikor Semarang, Rabu 9 Juli 2025.

Binawan menuturkan dalam acara "Semarak Simpang Lima Harmoni Keluarga Kita dan Gebyar Pemuda Hebat" di Simpang Lima Semarang pada 3 November 2023 yang mengundang Denny Caknan, fee untuk bintang tamu kurang. Lantas Binawan diminta suami Mbak Ita, Alwin Basri untuk membayar.

Sebelumnya, kegiatan itu sebetulnya sudah dianggarkan. Tapi, dananya kurang lantaran mengundang artis nasional.

Baca Juga: Demi Naikan Elektabilitas Jelang Pilwalkot, Mbak Ita Minta Kenaikan Anggaran ke Bapenda untuk Lomba Nasi Goreng

Alwin Basri memerintahkan agar kekurangan dana, utamanya biaya artis, menjadi tanggung jawab Bapenda. Sebagai langkah spekulasi, Binawan mengungkapkan bahwa yang digunakan adalah uang dari Iuran Kebersamaan.

"Untuk bayar Denny Caknan Rp161 juta sekian," kata Binawan saat dicecar Ketua Majelis Hakim Gatot Sarwadi.

Seperti yang sudah dibahas di sidang-sidang sebelumnya Iuran Kebersamaan adalah pengumpulan uang milik Bapenda Semarang tiap triwulan.

Uang tersebut kata mereka digunakan untuk piknik dan kepentingan sosial. Namun dalam sidang, iuran itu cukup dikritisi dan dinilai kuat sebagai praktik pungli.

Binawan menambahkan, Alwin dan Mbak Ita mengatensi acara tersebut karena dihelat akhir tahun 2023, mendekati masa Pilkada atau Pemilihan Wali Kota Semarang (Pilwakot) 2024.

Saat itu Mbak Ita berencana mencalonkan diri sebagai petahana Pilwalkot Semarang.

Baca Juga: Mau Kuliah Pendidikan Ilmu Komputer? Simak Prospek Kerjanya yang Luas dan Menarik

"Ya, memang yang saya ketahui kegiatan-kegiatan yang yang di tahun 2023 itu untuk meningkatkan kapasitas beliau," terangnya.

Kemudian Binawan melanjutkan lagi ketika ditanya oleh Jaksa Penutut Umum bahwa apakah memang ada permintaan untuk membranding Mbak Ita? Binawan hanya menjawab jika semua acara itu untuk membranding Mbak Ita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X