PBH Unnes Temukan Petunjuk Baru Kematian Iko Juliant Junior, Saksi Bilang Bukan Kecelakaan

photo author
- Senin, 15 September 2025 | 13:13 WIB
Petugas kepolisian saat melalukan Olah TKP di lokasi kecelakaan mahasiswa Unnes, Iko Juliant di Jalan Veteran Semarang.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Petugas kepolisian saat melalukan Olah TKP di lokasi kecelakaan mahasiswa Unnes, Iko Juliant di Jalan Veteran Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

AYOSEMARANG.COM -- Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyatakan akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk mengusut kasus kematian mahasiswa Unnes, Iko Juliant Junior.

Anggota PBH FH Unnes, Naufal Sebastian, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan dalam peristiwa kematian Iko yang diduga mengarah pada tindak pidana.

" Karena dari beberapa saksi hasil investigasi yang kami temukan ada dugaan tindak pidana yang terjadi atas meninggalnya adik kita Iko," ungkap Naufal saat ditemui di kantor LPSK Jawa Tengah, Minggu 14 September 2025.

Baca Juga: LPSK Turun Tangan Investigasi Kematian Iko Juliant Junior, Klaim Kantongi CCTV Rumah Sakit

Salah satu kejanggalan yang disoroti adalah kedatangan dua nama yang disebut polisi sebagai korban lain, yakni Aziz dan Fiki, yang datang ke rumah sakit berselang dua jam setelah Iko dan Ilham.

" Artinya kalaupun ini kecelakaan bukan kecelakaan murni. Sementara Aziz dan Fiki itu datang ke rumah sakit mendapatkan perawatan itu 2 jam setelah Iko dan Ilham sampai," katanya.

" Ini tidak masuk akal karena seyogyanya orang kecelakaan sama-sama dapat luka, semestinya sama-sama masuk. Nah, ini ada rentang waktu 2 jam. Nah, kami masih mempertanyakan kenapa sampai 2 jam kemudian saudara Aziz dan Fiki baru datang. Itu yang pertama," bebernya.

Selain itu, Naufal menilai komunikasi antara keluarga korban dengan pihak Aziz dan Fiki juga janggal.

" Kami belum bisa (komunikasi). Ini menjadi pertanyaan apakah kemudian Aziz dan Fiki juga dalam tanda kutip korban sweeping atau sesuatu hal yang lain, baru kemudian seolah-olah ini mereka berempat kecelakaan," ujarnya.

Naufal juga mengaku hingga kini belum mengetahui identitas jelas dari Aziz dan Fiki.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Pudakpayung Semarang Gegera Truk Pakir Sembarangan, Pemotor Tewas di Tempat

" Alamatnya dimana, usia berapa, kami enggak dapat informasi, karena dua nama itu muncul dari keterangan kepolisian. Sementara kami enggak tahu alamatnya bagaimana," jelasnya.

Tak hanya itu, temuan saksi lain juga memperkuat dugaan bahwa Iko tidak meninggal karena kecelakaan, melainkan akibat tindakan kekerasan.

" Pengakuan dari saksi yang lain selain keluarga Iko ya yang kami temukan, mereka bukan kecelakaan tabrakan, tapi dia dilempar menggunakan benda tumpul sehingga jatuh. Selebihnya belum bisa kami sampaikan benda tumpul," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X