AYOSEMARANG.COM -- Cuaca panas yang menyengat beberapa hari terakhir di wilayah Semarang menimbulkan pertanyaan warga, sebab secara kalender, Oktober seharusnya sudah memasuki musim hujan.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini masih tergolong normal dan disebabkan oleh beberapa faktor alamiah.
Menurut unggahan akun Instagram resmi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, suhu udara tinggi di bulan Oktober disebabkan oleh posisi gerak semu Matahari yang saat ini berada tepat di atas Pulau Jawa.
Baca Juga: Ada Sesar Aktif di Bawah Semarang, BRIN Sebut Potensi Gempanya Besar!
"Pada bulan September, posisi Matahari tepat berada di atas khatulistiwa dan bergerak bergeser ke arah selatan pada bulan Oktober sehingga tepat di atas pulau Jawa," tulis Stasiun Meteorologi Ahmad Yani melalui Instagram @cuaca_jateng, dikutip Ayosemarang.com, Selasa 14 Oktober 2025.
Fenomena ini membuat radiasi sinar matahari yang diterima permukaan bumi di Jawa, termasuk Semarang, menjadi lebih maksimal sehingga suhu udara meningkat.
Selain faktor posisi Matahari, Oktober memang menjadi periode dengan suhu udara tertinggi di Semarang setiap tahunnya. Catatan BMKG menunjukkan, rekor suhu tertinggi di kota ini terjadi pada Oktober 2015, yakni mencapai 39,5 derajat Celsius.
"Untuk tahun ini, suhu maksimumnya kemungkinan tidak akan setinggi tahun 2015 karena dibarengi dengan masuknya musim hujan," lanjutnya.
Baca Juga: Pemberhentian Direksi PDAM Semarang Penuh Kejanggalan, Kuasa Hukum Bongkar Hal Ini
BMKG juga menambahkan, kondisi panas ini merupakan bagian dari masa peralihan musim atau pancaroba, di mana cuaca bisa berubah cepat — panas terik pada siang hari, lalu disusul hujan pada sore hingga malam.
Kondisi suhu ekstrem ini dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.
"Risiko meningkat terutama pada anak-anak, lansia, dan pekerja/aktivitas luar ruangan," sambungnya.
BMKG juga mengingatkan risiko heat stroke, dehidrasi, hingga gangguan pernapasan dan kardiovaskular akibat perubahan suhu yang intensif di Semarang.
Saat ini, wilayah Jawa Tengah, termasuk Semarang, mulai memasuki musim hujan. Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan di Jawa Tengah akan dimulai pada September hingga Oktober 2025, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada Januari dan Februari 2026.