Banjir Parah di Semarang: 40 Ribu Warga Terdampak, Ratusan Mengungsi

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 09:04 WIB
Kondisi banjir di Kaligawe Semarang.  (Polrestabes)
Kondisi banjir di Kaligawe Semarang. (Polrestabes)

AYOSEMARANG.COM -- Sebanyak 40.452 jiwa terdampak banjir yang melanda Kota Semarang sejak, Rabu 22 Oktober 2025, pukul 14.30 WIB akibat hujan deras disertai angin kencang.

Dari jumlah tersebut, 134 jiwa masih mengungsi di tujuh posko penampungan yang tersebar di tiga kecamatan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengungkapkan, banjir juga menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga: Rumah Roboh di Kauman, Wali Kota Semarang Pastikan Anak Korban Tak Putus Sekolah

"Hingga kini, tercatat tiga korban meninggal dunia, satu korban hilang, dan 134 jiwa mengungsi di tujuh lokasi pos pengungsian, dengan total terdampak mencapai 22.653 KK atau 40.452 jiwa di tiga kecamatan: Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari," katanya, dikutip Ayosemarang.com, Sabtu 1 November 2025.

Banjir dengan ketinggian 10 hingga 90 sentimeter merendam 17 titik lokasi, dengan wilayah paling parah berada di Muktiharjo Kidul, Genuksari, dan Trimulyo. Ribuan rumah warga terendam, dan arus lalu lintas di beberapa ruas jalan nasional seperti Jalan Kaligawe masih tersendat akibat genangan air.

Penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD Kota Semarang, BPBD Provinsi Jawa Tengah, dan BNPB, mencakup evakuasi warga, pendirian pos dapur umum, distribusi logistik bantuan, serta penyediaan 1.000 nasi bungkus bagi pengungsi.

Baca Juga: Derita Warga di Tengah Banjir Semarang: Nasi Sebungkus untuk Sekeluarga, LPG Sulit dan Harganya Mahal

Selain itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan sejak 25 Oktober 2025 dengan 27 sorti penerbangan yang menyebarkan NaCl dan CaO. Langkah ini diklaim menurunkan curah hujan hingga 85 persen di wilayah Jawa Tengah.

Status tanggap darurat banjir Kota Semarang ditetapkan berlaku sejak 23 Oktober hingga 5 November 2025, berdasarkan Keputusan Wali Kota Semarang No. 300.2/1010 Tahun 2025.

Dalam masa tanggap darurat ini, dibentuk Posko Komando Penanganan Bencana yang berfungsi mengoordinasikan seluruh upaya penanggulangan di lapangan.

Meski cuaca pada Kamis, 30 Oktober 2025, berangsur cerah berawan, air di beberapa kawasan belum sepenuhnya surut dan sejumlah ruas jalan masih tergenang.

BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, angin kencang, maupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Baca Juga: Dua Hari Hilang, Bocah Perempuan yang Hanyut di Selokan Pedurungan Semarang Akhirnya Ditemukan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X