KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Gerakan membantu kaum disabilitas digulirkan oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di seluruh Indonesia.
Melalui DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Tengah, program segelas beras untuk disabilitas ini diberikan kepada penyandang disabilitas di seluruh Jawa Tengah, tidak terkecuali di Kabupaten Kendal.
Program yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya bagi yang sangat membutuhkan bantuan terutama penyandang disabilitas ini disalurkan di dua lokasi, yakni di Dinas Sosial Kabupaten Kendal dan panti layanan sosial disabilitas mental Ngudi Rahayu Boja.
“Ini adalah gerakan yang diprakarsai Ketua Umum HKTI Moeldoko dan keliling di seluruh wilayah Jawa Tengah membantu disabilitas dengan bantuan sembako,” ujar Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jateng, Nur Faisah, saat memberikan bantuan di Kantor Dinas Sosial Kendal, Selasa 28 Februari 2023.
Dikatakan, program segelas beras untuk disabilitas akan dilaksanakan secara rutin hingga tahun 2024 mendatang. Untuk wilayah Jawa Tengah, paket sembako yang disiapkan mencapai 2.000 paket.
“Sedangkan di Kabupaten Kendal kita siapkan 100 paket dibagi di dua tempat yakni Dinsos Kendal dan panti rehabilitasi di Boja,” imbuhnya.
Sementara Ketua DPC Perempuan Tani HKTI Kendal, Nurita Faradila mengatakan, bantuan paket sembako ini untuk meringankan kaum disabilitas dalam mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Xiaomi 13 dan Xiaomi 13 Pro Sudah Rilis, Bawa Kamera Leica dan Chipset Mumpuni Setara iPhone 14 Pro?
“Kita melihat beberapa pekan terakhir minyak goreng susah didapat dan harga beras naik. Semoga bantuan sembako ini bisa meringankan beban kaum disabilitas di Kendal,” terang Nurita Faradila.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kendal, Joko Hartono menuturkan, jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Kendal mencapai 150 ribu orang. Namun demikian, data tersebut masih bisa berubah menunggu hasil pendatanaan yang dilakukan di seluruh wilayah di Kendal.
“Untuk disabilitas, Dinas Sosial Kendal memberikan fasilitas mereka yang ingin masuk ke panti rehabilitas akan dilayani. Selain itu, penyandang disabilitas yang ingin mendapatkan alat bantu akan kita fasilitasi juga. Terakhir, mendorong lembaga baik pemerintah maupun swasta memberikan pembinaan,” jelasnya.
Gerakan segelas beras untuk disabilitas berskala nasional serta bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Pelaksanaanya bisa per tiga bulan atau sesuai kebutuhan, dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat difabel.***
