SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Plt Kepala Dinas Perdagangan, Fajar Purwoto, memberikan peringatan kepada para kepala pasar di Kota Semarang yang tidak terapkan aturan tegas untuk pengguna kios.
Pasalnya, banyak kios di berbagai pasar di Kota Semarang yang kosong dan belum optimal.
Penegasan itu disampaikan Fajar usai menyegel 80 kios kosong di Pasar Bulu Semarang.
Baca Juga: Cetak Brace dan Pertegas Jadi Top Skor Sepanjang Masa PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto Menolak Habis
Dari semua kios kosong itu, banyak yang tidak digunakan atau penggunaannya tidak sesuai yang semestinya karena dijadikan gudang atau hanya tempat tidur.
"Kosongnya kios dapat berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi kios," kata Fajar, Kamis 6 April 2023.
Fajar menyebutkan adapun retribusi kios adalah Rp750 per meter tiap harinya. Jika dikalikan dalam setahun dan jumlah kios yang kosong, maka banyak potensi PAD yang hilang.
“Sementara di Kota Semarang, ada sekitar 800-an kios dari berbagai pasar yang kosong. Contoh 80 kios di Bulu ini sudah kosong sekitar lima tahun. Berapa potensi PAD yang hilang?” tambah Fajar.
Baca Juga: Srikandi Ganjar Beri Pelatihan Cara Membuat Makanan Olahan Ikan bagi Perempuan Milenial
Fajar yang juga Kepala Satpol PP Semarang, mengaku mendapat amanah dari Wali Kota Semarang untuk meningkatkan PAD dari retribusi kios pasar.
“Tadi ada kepala pasar bilang 'kios itu buka terus'. Tapi nyatanya rolling door kios aja banyak debu berarti kan tidak dipakai,” jelasnya.
Kosongnya kios pasar-pasar ini cukup membuat geram dan membuat Fajar akan memberi sanksi berat kepada kepala pasar jika tak mau menerapkan aturan tegas penggunaan kios di semua pasar di Kota Semarang.
“Jika ada kepala pasar ada permainan, saya pastikan kepala pasar bakal saya proses sesuai aturan dan saya pindahtugaskan. Saya keluarkan dari jabatan,” ucapnya.