Baca Juga: GRATIS Masuk Tempat Wisata di Semarang, Dari Religi, Budaya hingga Kuliner Dapat Anda Jumpai
Saat diamati dia tidak hanya membeli satu atau dua, tapi banyak bungkusan.
"Untuk oleh-oleh tetangga di kota saya bekerja di Bekasi. Di sana tidak ada," ucapnya Rabu 26 April 20023.
Tidak hanya itu Afzal kemudian memaparkan apa-apa saja yang dibelinya. Misalnya wingko babat lalu juga ada Bandeng Presto.
"Di kota lain tidak ada. Jadi sekalian bawa banyak," ungkapnya.
Tak hanya Afzal, Anindya pemudik asli Gayamsari Semarang juga menyempatkan diri mampir ke pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran.
Ia bersama keluarganya berkunjung ke salah satu gerai penjual bandeng presto di Jalan Pandanaran.
"Saya beli bandeng presto untuk teman-teman kantor, kan khasnya Kota Semarang bandeng presto," paparnya.
Dewi mengaku jika Semarang adalah kota kelahirannya.
Namun sejak tahun 1998 dia harus invasi ke Bandung karena kebetulan bekerja di sana dan mendapat jodoh di sana juga.
"Memang ini sudah kebiasaan habis mudik. Mau saya bagi-bagikan ke teman-teman biar tahu makanan khas Semarang" tuturnya.
Baca Juga: Meriahkan HUT ke 476, Kota Semarang Banjir Acara Sebulan Penuh, Ini Daftarnya!
Sampai Kamis 28 April 2023, dalam pantauan di lokasi pusat oleh-oleh Semarang masih tampak ramai oleh pengunjung.
Dari pinggir jalan juga masih tampak bahwa para pengunjung menggunakan mobil dengan plat luar kota.