Ramaikan Hari Jadi Kota Semarang, Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar Libatkan 1.300 Orang

- Jumat, 28 April 2023 | 12:57 WIB
Ogoh-ogoh yang sudah disiapkan di Balaikota Semarang. Pawai Ogoh-Ogoh akan kembali digelar, Minggu 30 April 2023.  (Istimewa)
Ogoh-ogoh yang sudah disiapkan di Balaikota Semarang. Pawai Ogoh-Ogoh akan kembali digelar, Minggu 30 April 2023. (Istimewa)

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Festival Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-Ogoh kembali digelar di Kota Semarang, Minggu 30 April 2023 nanti.

Selain sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Semarang (HJKS) ke-476, Pawai Ogoh-ogoh ini sekaligus wujud upaya memelihara kerukunan antar umat beragama di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Pawai Ogoh-Ogoh ini terselenggara atas kerja sama Parisada Hindu Dharma Indonesia dan Disbudapar Kota Semarang.

Baca Juga: Jalan Pemuda Semarang Ditutup 1-2 Mei 2023, Ada Joget Bareng dan Makan Nasi Glewo

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso menjelaskan sebanyak 1.300 orang gabungan dari berbagai komunitas seni budaya, agama, penghayat, berbagai komunitas etnis Kota Semarang akan memeriahkan Pawai Ogoh-Ogoh ini.

"Festival dan pawai ini akan dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan titik start di Jalan Pemuda. Selanjutnya pawai akan melewati rute Jalan Pandanaran dan berakhir di Simpang Lima," paparnya.

Penyelenggaraan Pawai Ogoh-Ogoh ini bukanlah kali pertama di Kota Semarang.

Festival yang sama telah digelar rutin setiap tahun sejak 2010, namun sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Meriahkan HUT ke 476, Kota Semarang Banjir Acara Sebulan Penuh, Ini Daftarnya!

Ogoh-ogoh merupakan simbol dari sifat buruk manusia yang diharapkan dapat ditekan atau dihilangkan. Karya seni patung dari budaya Bali ini menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.

“Toleransi di Kota Semarang memang telah dikenal sebagai salah satu kekuatan dan kekayaan yang perlu terus dijaga. Hal ini terbukti dengan adanya apresiasi tiga kali berturut-turut dalam Harmony Award dan kota Semarang menduduki peringkat 7 Kota Toleran tahun 2022 dari Setara Institute,” terang Wing.

Penyelenggaraan event wisata ini diharapkan dapat menjadi pemantik lahirnya beragam agenda wisata Semarang baru dengan melibatkan penggiat seni di Kota Semarang.

Metode pemberdayaan komunitas atau disebut tourism based community guna menarik wisatawan ini terus dikedepankan Disbudpar Kota Semarang untuk menambah keragaman objek wisata di kota Semarang.

Baca Juga: Pusat Oleh-oleh Semarang 'Mremo', Bandeng Presto Paling Favorit Pemudik

Halaman:

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X