Jelang Idul Adha 2023 Dispertan Waspadai Penyakit Hewan Kurban di Semarang, Ketahui Gejalanya

photo author
- Kamis, 22 Juni 2023 | 12:41 WIB
Pedagang hewan kurban di Semarang. Dispertan minta masyarakat waspadai penyakit hewan kurban jelang Idul Adha 2023.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Pedagang hewan kurban di Semarang. Dispertan minta masyarakat waspadai penyakit hewan kurban jelang Idul Adha 2023. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Jelang Hari Raya Idul Adha 2023 Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang terus mewaspadai penyebaran penyakit Peste des petits ruminants (PPR) pada hewan kurban.

Kewaspadaan Dinas Pertanian terhadap penyakit PPR ke hewan kurban di Semarang itu juga karena belum ada vaksinasinya.

Kepala Dipertan Hernowo menjelaskan ada beberapa penyakit yang patut diwaspadai terhadap hewan kurban di Semarang seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy skin diseses (LSD), dan PPR.

Baca Juga: Gelontorkan 1,1 Triliun, Ganjar Pranowo Akhirnya Resmikan Kawasan Olahraga Jatidiri

"Untuk penyakit PMK sudah mulai turun. Artinya, sudah mulai sedikit berkurang. Tapi, ada beberapa yang belum hilang. Pertama, LSD, semacam cacar air di kulit ternak yang harus diwaspadai," katanya, Rabu 22 Juni 2023.

Sejauh ini, Distan mencatat masih ada 400 ternak di sentra peternakan yang masih terpapar LSD, dan terus diantisipasi dengan pengawasan lalu lintas hewan ternak yang keluar masuk Kota Semarang.

"Sentra peternakan di Kota Semarang kan ada di Mijen, Gunungpati, dan Ngaliyan. Kalau LSD, ada kurang lebih 400-an (hewan) yang terpapar. Jadi, semacam cacar di kulit hewan," katanya.

Baca Juga: Minta Tolong Damkar Semarang, Pria dari Mranggen Kemaluannya Terjepit Cincin

Ia menjelaskan bahwa hewan yang terkena LSD akan terlihat bentol-bentol pada kulitnya mirip cacar, dan sejauh ini antisipasi juga dilakukan dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan.

Untuk penyakit LSD penyakit yang disebabkan oleh virus keluarga Poxviridae itu, kata dia, memang bukan penyakit "zoonosis" sehingga tidak menyerang ke manusia, tetapi harus tetap diwaspadai.

Kemudian, kata dia, ada juga penyakit PPR yang biasanya menyerang kambing dan domba disebabkan virus yang ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan dan pernafasan hewan.

Baca Juga: Trans Semarang Hadirkan Armada Microbus Khusus Disabilitas, Segini Tarifnya

"Penyakit PPR ini hampir semacam PPK untuk kambing dan domba terlihat ada leleran di mulut. Alhamdulillah, di Semarang belum masuk. Untuk LSD, kami upayakan vaksinasi, PPR belum ada vaksinnya," jelasnya.

Meski demikian, Hernowo memastikan bahwa jajaran Distan Kota Semarang akan rutin melakukan pemantauan di tempat-tempat penjualan hewan kurban untuk memeriksa kondisi dan kesehatan hewan ternak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X