KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA di Kabupaten Kendal pada musim kemarau ini mengalami peningkatan cukup drastis.
Selama 3 bulan terakhir, angkanya meningkat hingga 1.000 kasus. Penyakit ISPA ini menyerang segala usia, mulai bayi sampai usia di atas 60 tahun.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, jumlah kasus ISPA pada bulan Mei sebanyak 6.810 kasus, bulan Juni ada 7.057 kasus, dan bulan Juli naik lagi menjadi 8.106 kasus. Yang paling banyak terserang adalah usia 9 sampai 60 tahun.
Baca Juga: PKH Diminta Monitoring KPM untuk Turunkan Angka Stunting di Kendal
Dalam rentang usia ini di tahun 2023, bulan Mei tercatat ada 2.522 pasien, bulan Juni ada 2.648 pasien, dan bulan Juli ada 3.325 pasien.
Kepala Dinkes dr Abidin mengatakan, banyaknya kasus ISPA pada usia 9 sampai 60 tahun kemungkinan karena di usia ini sering beraktivitas di luar rumah.
“Usia tersebut banyak bersinggungan dengan udara yang cukup panas dan debu-debu di jalanan. Untuk mengantisipasi terpapar ISPA, pihaknya mengimbau masyarakat ketika keluar rumah, agar memakai masker untuk mencegah debu masuk ke hidung, mulut, atau mata,” jelasnya, Kamis 31 Agustus 2023.
Selain itu, agar memakai baju yang menyerap keringat dengan warna cerah. Pada kondisi cuaca ekstrem yang panas sekarang ini, sangat dianjurkan mengonsumsi sayur dan buah-buahan serta banyak minum air putih.
Baca Juga: Sedimentasi Tinggi Sungai di Kendal Mulai Dinormalisasi untuk Cegah Banjir
Sementara musim kemarau ini, jumlah pasien ISPA di Puskesmas Kendal II khususnya pada bulan Juni dan Juli meningkat cukup tinggi.
“Jumlah pasien ISPA yang tercatat pada bulan Juni ada 268 pasien dan bulan Juli sebanyak 348 pasien,” ujar drg Sri Syahadatin, Kepala Puskesmas Kendal II.
Untuk menekan angka kasus ISPA di Kabupaten Kendal, masyarakat dianjurkan untuk tidak langsung minum air dingin atau es, tetapi minum air hangat setelah beraktivitas. Langkah ini sebagai bentuk pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit ISPA.(*)