SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora mengungkapkan bagaimana komplotan penjual mobil bodong di Jawa Tengah, Selasa 9 Januari 2023.
Dalam kesempatan ini, polisi memang membekuk komplotan penjual mobil bodong di Jateng dengan menahan 5 tersangka.
Satu yang menjadi perhatian, komplotan penjual mobil bodong di Jateng itu mengatasnamakan diri mereka dengan Lengek Squad.
Baca Juga: Kronologi Siswi SMP Bunuh Diri di Gunungpati Semarang, Nekat Gantung Diri Pakai Tali Pramuka
"Mereka mencari mobil bodong itu di daerah Jawa Barat sampai Jakarta. Lalu menjual secara jaringan maupun lewat sosial media," ungkap Johanson usai jumpa pers yang dipimpin oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Mobil yang didapat oleh jaringan Lengek Squad itu diraih melalui berbagai cara. Namun yang jelas mereka keluar modal terlebih dahulu.
Misalnya saja pelaku membeli dari tangan atau debitur. Ada juga yang dari tangan ketiga.
"Misalnya juga saya ini sebagai pembeli tangan kedua, kemudian saya jual kembali. Atau saya sudah jual kembali ke orang ketiga, orang ketiga jual lagi ke mereka. Jadi ada yang dari tangan kedua dan ketiga. Mereka keluar modal dulu makanya mereka ada arisan dan iuran sejumlah Rp 500 ribu," ungkapnya.
Saat membeli berbagai mobil tadi, para tersangka tentunya tahu jika mobil tersebut tidak memiliki dokumen seperti BPKB atau hanya STNK. Atau juga STNK tapi palsu.
Kemudian saat menjual hanya ada STNK doang dan plat nomor pun sudah diganti. Lalu tentu saja, STNKnya juga palsu.
"Mereka sudah tahu tidak ada surat BPKB. Kemudian dikumpulkan di Pati dan dipasarkan siapa mau beli. Lalu keuntungan tadi sebenarnya Rp 30 sampai Rp 40 juta. Jadi satu mobil Rp 180 mereka juga Rp 240," paparnya.
Lebih lanjut Johanson menggarisbawahi jika para penjual mobil bodong ini berbeda dengan Debt Collector (DC).
Bedanya kalau DC bekerja untuk leasing dan menarik. Sementara para penjual ini mencari mobil sendiri dan menjualnya kembali.
"Tersangka bukan DC. Kalau DC kan yang menarik. Kalau mereka mencari mobil-mobil murah yang tidak dilengkapi dokumen. Kalau debt collector itu mereka dari leasing untuk narik. Kalau tsk nyari sendiri mobil-mobil yang dijual untuk memperoleh. Jadi menadah adalah pekerjaan mereka sehari-hari," ujarnya.