semarang-raya

Melanjutkan Tongkat Estafet Juru Masak Bubur India di Masjid Pekojan Semarang, Menjaga Cita Rasa Trah Khoja

Minggu, 2 Maret 2025 | 15:46 WIB
Ahmad Paserin, Juru Masak Bubur India yang baru usai Ahmad Ali wafat. Ahmad Paserin terus menjaga cita rasa Bubur India di Masjid Pekojan Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Semenjak Sang Juru Masak Bubur India di Masjid Pekojan Semarang, Ahmad Ali bin Ali Yasin meninggal pada dua tahun lalu, Ahmad Paserin (54) jadi penggantinya. Memasuki hari pertama ramadhan, dia kembali ke dapur yang berada di belakang masjid. Dia tidak sendiri dalam memasak, melainkan dibantu oleh pemuda sekitar bernama Zaldin.

Ketika tengah mengaduk adonan bubur, Paserin teringat sesuatu, "Tadi bawangnya sudah dimasukan belum ya?"

Zaldin yang tadi rehat sejenak untuk main HP sontak mendekat. Sebelumnya dia memang yang menggantikan Ahmad Paserin untuk mengaduk bubur. Dia sendiri tidak benar-benar ingat apakah tadi sudah memasukan bawang, sepertinya sudah, atau dia juga samar-samar ingat sepertinya belum.

"Waduh, aku juga nggak begitu lihat tadi. Coba pak dicek dulu pak," terangnya.

Baca Juga: Kampung Ramadhan dan Pasar Takjil Masjid Mujahidin Dukung Ekonomi dan UMKM di Kendal

Ahmad Paserin yang lebih akrab disapa Sirin kembali mengaduk-aduk adonan bubur yang berada di dalam kuali besar dengan menggunakan sendok kayu raksasa yang lebih mirip dayung perahu. "Oh kayaknya belum ini. Nggak ada di dalam bawangnya," sambungnya.

Bawang yang dimaksud pun wujudnya belum ada. Maklum, mungkin hari pertama puasa sehingga serba gagap soal persiapan.

Zaldin pun bergegas mengambil kunci motornya. Dia membeli bawang di pasar dekat Pekojan. Waktu sudah menunjukan pukul 13.30 WIB, satu jam lagi bubur itu harus matang agar habis sholat ashar bisa dihidangkan sampai menuju waktu berbuka puasa.

Hilang satu bumbu saja bisa berakibat fatal bagi bubur itu. Kalau nanti buburnya beda rasa, mau ditaruh mana muka dia. Bisa-bisa dia bakal dicap buruk sepanjang sejarah pembuatan Bubur India di Masjid Pekojan.

Bubur India khas Masjid Pekojan Semarang yang selalu dihidangkang untuk berbuka puasa selama bulan ramadhan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Setelah bawang didapat, Zaldin langsung memberikan ke Paserin. Namun dia malah kena semprot.

"Diulek dulu lah. Masa langsung dimasukan," ujarnya. "Tapi kalau diulek terlalu lama, diblender saja," sambung Sirin sambil mengaduk bubur dan bolak-balik mengecek jam.

Baca Juga: Resep Es Campur Lezat untuk Takjil Berbuka Puasa

Layaknya serdadu muda yang dimarahi komandannya, Zaldin langsung melesat saja. Dia mengambil blender untuk meremukan bawang tadi. Setelah remuk, bawang dimasukan ke kuali. Permasalahan beres.

Halaman:

Tags

Terkini