Melanjutkan Tongkat Estafet Juru Masak Bubur India di Masjid Pekojan Semarang, Menjaga Cita Rasa Trah Khoja

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 15:46 WIB
Ahmad Paserin, Juru Masak Bubur India yang baru usai Ahmad Ali wafat. Ahmad Paserin terus menjaga cita rasa Bubur India di Masjid Pekojan Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Ahmad Paserin, Juru Masak Bubur India yang baru usai Ahmad Ali wafat. Ahmad Paserin terus menjaga cita rasa Bubur India di Masjid Pekojan Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Besok lagi lebih teliti," pesan Sirin.

Sebagai penerima tongkat estafet Juru Masak Bubur India, Sirin memang punya tanggung jawab untuk menjaga cita rasa. Sejauh ini dia cukup berhasil karena Ahmad Ali bin Ali Yasin sudah serius untuk mengkadernya.

Berbeda dengan Ahmad Ali bin Ali Yasin yang meneruskan kerjaan memasak dari trahnya, Sirin adalah pendatang dari Bojonegoro Jawa Timur. Pada 2014 lalu dia bekerja sebagai marbot Masjid Pekojan. Ketika tengah menjalankan tugasnya di bagian rumah tangga, Sirin diajak oleh Ali untuk membantunya masak.

"Semenjak itu dari tahun ke tahun saya selalu membantunya masak," ungkap Ali saat disambangi, Sabtu 1 Maret 2025.

Di tengah-tengah memasak, Sirin banyak didongengi perjalanan panjang bubur India oleh Ahmad Ali. Dia jadi tahu betul bagaimana cikal bakal bubur ini dan mengapa harus dimasak dengan serius.

Baca Juga: Sambut Bulan Suci Ramadhan, Khas Semarang Hotel Hadirkan Promo Menginap dan Iftar

Awalnya, Bubur India dibawa leluhur salah seorang sesepuh warga Pekojan bernama Anas Salim. Sayangnya, Anas Salim sudah menghembuskan napas terakhirnya pada 2021. Anas merupakan pewaris ketiga setelah mendapat resep dari sang kakek Harus Rofii dan Salim Harun, sang ayah.

Kakek Abah Salim datang ke Indonesia sekitar tahun 1800 atau sudah 120-an tahun yang lalu. Keluarga ini adalah peracik cita rasa rasa bubur India.

Komunitas orang Khoja dari kakek Anas Salim kemudian mendarat di Kota Semarang dan mendiami Kampung Petolongan. Dari persinggahan itu sekaligus juga menjadi pelopor warga keturunan India di Kota Semarang untuk berdagang sarung, tasbih sampai bermacam rempah-rempah.

Saat ini, rempah-rempah untuk memasak bubur India masih sama, terdiri dari rempah seperti serai, salam, daun bawang, seledri, kayu manis, santan, bawang putih, iga sapi, dan sengkel sapi untuk kaldu.

Cara memasaknya pun cukup mudah namun harus teliti soal takaran. Rempah-rempah tersebut direbus dalam kuali besar terlebih dahulu. Baru setelah aromanya timbul, masukkan beras sebanyak 23 kg.

Untuk memasak Bubur India perlu 3 jam. Saat sudah tercampur di dalam kuali besar, beras dan bumbu harus diaduk selama 1 jam dan tidak boleh berhenti. Lalu 2 jam selanjutnya menunggu Bubur India matang. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Takjil Hangat yang Menyehatkan untuk Berbuka Puasa

“Bagian ini adalah proses terpenting,” kata Sirin.

Memasak Bubur India juga masih mempertahankan cara lama, yakni dengan kuali besar yang dipanasi dengan bara api dari kayu. Pengapian ini tampaknya juga bakal berpengaruh pada tekstur dan kualitas Bubur India.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X