AYOSEMARANG.COM -- Direktur Utama PDAM Kota Semarang Yudi Indardo menegaskan agar masyarakat tidak mudah percaya pada kabar di media sosial yang menyebut air telah tercemar setelah penemuan mayat di Reservoir Siranda.
Yudi memastikan Reservoir Siranda sudah tidak beroperasi jauh sebelum kasus tersebut terjadi. Menurutnya, sejak Maret 2025 fasilitas itu tidak lagi difungsikan dan hanya dijadikan cadangan jika ada kendala dalam sistem distribusi air bersih di Kota Semarang.
Dia mengungkapkan, Reservoir sempat dipakai pada 5 Juli 2025 saat PDAM melakukan pemasangan pipa besar.
Baca Juga: Seorang Perempuan Jadi Korban Balap Liar di Semarang, Ditabrak dari Belakang
"Itu pun hanya (dipakai) tujuh sampai delapan jam, dan setelah selesai, kami berhentikan. Kejadian (penemuan mayat) itu kan setelah tanggal 5 Juli ya," ujar Yudi, dikutip Sabtu 23 Agustus 2025.
Penemuan mayat di dalam Reservoir Siranda sendiri terjadi pada 16 Agustus 2025. Yudi menambahkan, petugas PDAM rutin melakukan pengecekan, namun hanya pada bagian luar bangunan.
"Tapi pada saat nanti (Reservoir Siranda) mau difungsikan sebagai 'back up' baru nanti ada tim yang untuk mengkondisikan. Seperti pada saat 5 Juli lalu, itu saja terakhir," sambungnya.
Meski sudah tidak difungsikan, kolam Reservoir tetap diisi air meski tidak penuh. Hal itu bertujuan menjaga agar bangunan peninggalan Belanda tahun 1912 tersebut tidak rusak.
Baca Juga: Mayat di Reservoir Siranda Semarang Masih Misteri, PDAM Klaim Ada Penjaga dan Terkunci
Korban diketahui bernama Dion Satrio Wibowo (24), warga Tlogosari, Semarang. Saat ini polisi masih menunggu hasil otopsi resmi untuk memastikan penyebab kematian.
Selain itu, penyidik juga memeriksa delapan saksi, mulai dari teman korban, keluarga, hingga satpam yang berada di sekitar lokasi.
"Saat ini terdiri dari satpam, kemudian keluarga dan temannya yang saat itu sedang merayakan acara malam dengan yang bersangkutan," kata Kabidhumas Polda Jateng Kombes Artanto.