SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menjadi penopang harapan bagi para penyintas penyakit kronis dan keluarga yang mendampinginya. Salah satunya adalah Khusnul Khotimah, ibu dari seorang anak penyintas thalasemia.
Sudah sembilan tahun putra ketiganya menjalani pengobatan rutin setiap bulan. Khusnul tak menyadari bahwa sejak bayi, kondisi Kukuh yang selalu tampak pucat merupakan tanda thalasemia.
“Sebelumnya kami mengira Kukuh hanya kurang berjemur. Tapi saat usianya enam bulan, kakinya mulai bengkak-bengkak. Kami coba obati secara tradisional, tapi tidak ada perkembangan, hingga akhirnya saya memutuskan membawanya ke dokter spesialis anak,” kenang Khusnul, Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: PSIS Semarang Taklukan PSIW 3-1 dalam Laga Ujicoba, Jafri Sastra Sebut Performa Tim Masih Minus
Dokter kemudian memberikan rujukan tes darah, termasuk pemeriksaan hemoglobin (HB). Hasilnya menunjukkan angka 3,5, membuat dokter segera menyarankan perawatan intensif di rumah sakit.
“Saat itu saya masih pakai biaya pribadi. Kami langsung ke UGD RS dr. Kariadi Semarang. Kukuh dirawat di HCU selama 12 hari, menjalani observasi dan transfusi darah agar kadar HB kembali normal,” tambahnya.
Khusnul mengira putranya hanya mengalami sakit ringan, sehingga belum terpikir menggunakan Program JKN. Namun hatinya luluh ketika dokter menyampaikan bahwa Kukuh adalah penyintas thalasemia, penyakit genetik yang mengganggu produksi hemoglobin. Padahal hemoglobin merupakan komponen penting sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Gangguan pada hemoglobin membuat sel darah merah mudah rusak sehingga menyebabkan anemia kronis.
“Syukurnya, Kukuh adalah anak yang selalu ceria dan bersemangat. Semakin besar, dia semakin kuat menjalaninya. Adanya Program JKN yang menanggung seluruh biaya perawatan benar-benar sangat membantu. Jika pakai biaya pribadi, tentu biayanya akan sangat besar,” tuturnya terharu.