semarang-raya

Mengenal Dugderan, Tradisi Sambut Ramadhan Masyarakat Semarang

Senin, 28 Maret 2022 | 19:13 WIB
Arak-arakan Dugderan di Semarang (Dok. Ayosemarang.com)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM-- Jelang bulan Ramadhan, masyarakat Kota Semarang tentu sudah tidak asing lagi dengan perayaan pesta rakyat yang disebut dengan tradisi Dugderan.

Tradisi Dugderan telah diadakan sejak masa Kabupatian Semarang di bawah kepemimpinan Bupati RM Tumenggung Aryo Purbaningrat pada tahun 1882. Perayaan yang telah dimulai sejak zaman kolonial ini dipusatkan di kawasan Masjid Agung Semarang yang berlokasi di pusat Kota Lama Semarang.

Tadisi Dugderan biasanya diawali dengan acara karnaval kemudian dimeriahkan dengan menyalakan petasan.

Baca Juga: Serunya Gebyuran Bustaman, Tradisi Jelang Ramadan di Kota Semarang

Serunya, karnaval tersebut melibatkan beberapa warga yang megikuti karnaval tersebut menghias mobil sangat meriah. Selain itu, ada satu patung yang wajib ada saat perayaan karnaval Dugderan yaitu Warak Ngendhog.

Patung Warak Ngendhog sejatinya hewan mitologi berwujud buraq dengan kepala naga dan berkaki empat seperti kambing.

Selain acara karnaval Warak Ngendhog, dalam festival Dugderan juga menggelar pasar rakyat bagi masyarakat local maupun non-lokal.

Baca Juga: Gerebek Sumpil di Desa Jagalan Kendal, Tradisi Sambut Bulan Ramadan

Dalam pasar rakyat, ada beragam dagangan yang dijualbelikan mulai dari pakaian, makanan, perlengkapan rumah tangga hingga mainan anak-anak.

Tidak hanya itu, ada juga hiburan-hiburan lainnya untuk memeriahkan pesta rakyat yang diadakan setahun sekali tu. Mulai dari rumah hantu, tong stan, komedi putar, biang lala, kolam bola, dll membuat acara tersebut semakin meriah yang menarik warga sekitar hingga masyarakat luar kota tak segan berkunjung untuk ikut serta. (Audina Cikal Maetta)

Tags

Terkini