SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM - Pemprov Jateng mengimbau warga tidak khawatir terkait sediaan hewan kurban pada hari raya Idul Adha.
Data Disnakkeswan Jateng, provinsi ini surplus 26.620 ekor, dari potensi hewan kurban di Jawa Tengah mencapai 399.302 ekor, sementara kebutuhan kurban 372.682 ekor.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto menegaskan pihaknya terus melakukan penyehatan kembali hewan ternak yang terindikasi PMK.
Baca Juga: KAMUS SEMARANGAN Enggak Usah Bingung, Ini Arti Kata Lempoh, Lenjeh, dan Lodong di Dialek Semarangan
Berdasar data Disnakkeswan Jateng pada Rabu 22 Juni 2022 ternak yang terduga mengalami gejala PMK sejumlah 23.487 ekor. Sebanyak 300 di antaranya dinyatakan positif PMK, melalui uji medis.
Dari jumlah ternak terduga PMK, sebanyak 20.254 ekor mendapatkan pengobatan. Dari prosedur itu 4.949 ekor dinyatakan membaik, sisa kasus 18.163, dipotong 259 ekor dan mati 116 ekor.
Baca Juga: KAMUS SEMARANGAN Lanyah, Larik, Leb Godheg Apa Artinya? Simak Jawabannya di Sini
"Berdasarkan Fatwa MUI, ada dua jenis sapi yang terkena PMK, yang berat dan yang ringan. Kalau yang ringan masih bisa dijadikan hewan kurban dan sah. Nah kalau yang berat sampai lempoh (lumpuh) kukunya copot itu tidak bisa," ujarnya, Selasa (21/6/2022).
Terkait penutupan sejumlah pasar hewan, Agus menyebut hal itu menjadi kewenangan pemkab ataupun pemkot. Ia menggarisbawahi, penutupan pasar hewan menjadi upaya mencegah penyebaran transmisi PMK. Akan tetapi, hal itu harus diikuti dengan penjagaan lalu lintas hewan ternak.
Baca Juga: KAMUS SEMARANGAN Koyane Gedhi, Koplak, Krenyeh, Kosakata yang Familiar di Dialek Semarangan
"Untuk jumlah hewan kurban cukup. Sesuai data kita surplus sekitar 26 ribu sekian, dari kebutuhan sekitar 370 ribu sekian (sediaan) ada sekiar 400 ribu," pungkasnya.
BACA BERITA AYOSEMARANG.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS