KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Jumlah Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) di Kendal sudah cukup banyak mencapai 11.262 usaha.
Potensi yang ada juga sangat besar namun banyak di antaranya yang belum bisa berkembang dan kurang dikenal.
“Pengamatan saya selama ini, banyak potensi UMKM Kabupaten Kendal yang memiliki produk berkualitas, namun belum mampu dikenal dan dipasarkan lebih luas. Alasannya adalah masih banyak UMKM yang bertahan dengan sistem konvensional,” jelas Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdakop UKM) Kendal, Sutadi saat Pelatihan Digitalisasi UMKM, Selasa 5 Juli 2022 di Aula Kecamatan Patebon Kendal.
Baca Juga: Kejar Target Masuk 10 Besar di Porprov, KONI Kendal Minta Perbaikan Sarpras
Sutadi menyampaikan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaku usaha di Kabupaten Kendal, dan meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM Kabupaten Kendal melalui marketplace.
"Berdasarkan data UMKM Kabupaten Kendal ada sebanyak 11.262 UKM, dan yang sudah masuk ke market place ada 1.300 UKM,” imbuhnya.
Dikatakan pula adanya pandemi Covid-19 membuat banyak pembatasan, sehingga bayak pelaku usaha terus merugi. Salah satu solusinya adalah mengandalkan teknologi digital dalam pemasaran sehingga tetap bisa bertahan.
Baca Juga: Pemkab Kendal Target 600 Ribu Wisatawan dalam Setahun
"Pemasaran dengan marketplace adalah salah satu jalan dan solusi untuk mendorong peningkatan perekonomian Kabupaten Kendal, mau tidak mau ke depan UMKM harus melek digital dan terus meningkatkan kemampuan, agar bisa bertahan dan bisa terus berkembang," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Kendal sendiri terus berupaya mendorong dan menfasilitasi para pelaku UMK, dinataranya melalui Pelatihan Digitalisasi seperti hari ini. Selain itu, pemerintah Kendal juga telah memfasilitasi para pelaku usaha di Kendal dengan melakukan kemitraan dengan berbagai platform digital yang sudah ada.
"Pelatihan Digitalisasi UMKM ini dilaksanakan dengan harapan menumbuh kembangkan UMKM yang mandiri, menciptakan UMKM yang naik kelas dan berdaya saing dan menciptakan UMKM yang go digitalisasi," tutup Sutadi.
Baca Juga: Hadapi Sengketa Pemilu 2024, Bawaslu Beraudiensi ke PN Kendal
Sementara Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro, Lytria menyampaikan, kegiatan ini akan dilakukan di delapan Kecamatan, yaitu Kecamatan Patebon, Kangkung, Brangsong, Kaliwungu, Gemuh, Ringinarum, Pegandon dan Ngampel yang dilaksanakan mulai tanggal 5-24 Juli 2022.
"Dilaksanakannya kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemasaran bagi para pelaku usaha di Kabupaten Kendal secara digitalisasi, menciptakan UMKM yang mandiri, dan menumbuhkan UMKM yang berdaya saing dan melek teknologi," ujar Lytria.