KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Satu lagi seni bela diri pencak silat asli Kendal mulai berkembang. Berdiri sejak tahun 1981, Perguruan Silat Bambu Kuning kini mulai berbenah dan menggerakan organisasi untuk lebih maju.
Guru Besar dan Pendiri Perguruan Silat Bambu Kuning, Zaenal Arifin mengatakan, perguruan sudah 40 tahun berdiri dan 8 kali melakukan reorganisasi, dan kini mulai dibenahi mengikuti perkembangan zaman.
“Perguruan silat ini didirikan di Kelurahan Bandengan Kendal. Perguruan Silat Bambu Kuning juga sudah mendapatkan Surat Keputusan dari IPSI Kendal tahun 1983 dan kini dibenahi seiring perkembangan zaman,” jelasnya di Musyawarah Besar Perguruan Silat Bambu Kuning Kendal Minggu 3 Juli 2022.
Dikatakan, generasi muda dan pendekar muda sebagai ujung tombak harus mau maju untuk meneruskan seni bela diri asli Kendal ini.
Zaenal berharap dengan musyawarah besar ini nantinya bisa terus mengejar kekurangan yang selama ini ada.
Baca Juga: bank bjb Ramaikan Angkringan Digital 2022 Dorong Pengguna QRIS di Jawa Tengah
“Jangan sampai keliru dalam memilih pengurus harian. Pesan saya perguruan silat bambu kuning sedang membangun padepokan, ke depan pengurus bisa meneruskan padepokan yang masih bersifat sementara,” imbuhnya.
Zaenal menambahkan, hingga kini sudah ada 700 pendekar muda dan anggota yang aktif masih akan didata kembali dalam musyawarah besar ini.
Sehingga ke depannya akan berkembang menjadi seni bela diri asli Kendal yang lebih baik.
“Sebagai guru besar saya terus memberikan motivasi untuk prestasi melalui gerilya ke seluruh tingkatan dari tingkat dasar. Saat ini sudah membuka di Pemalang dan Demak, dan kita akan aktifkan di kampung-kampung agar seni bela diri ini menjadi kebanggaan masyarakat Kendal,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kendal Moch Arfani menambahkan, Perguruan Silat Bambu Kuning Kendal punya prestasi yang baik dan sempat menjadi juara umum di Kabupaten Kendal.
Baca Juga: Perbedaan Spesifikasi Fitur dan Harga Poco F3 Vs Poco F4
“Saya melihat perguruan silat ini adalah organisasi yang sehat karena mampu menyelenggarakan evaluasi dan melakukan penyegaran kepengurusan. Semoga dengan musyawarah besar ini semakin kuat sehingga mampu menghasilkan atlet yang baik,” tegasnya.
Dalam musyawarah besar ini terpilih sebagai ketua Eti Nulia Sawitri, yang memenangkan voting mengungguli Maskuri. Dalam voting Eti Nulia Sawitri meraih 35 suara sedangkan Maskuri hanya 7 suara.
