semarang-raya

Kejar Target Bian di Jateng, LPPM Undip Libatkan Peran Jurnalis Lewat Pemberitaan Imunisasi

Minggu, 21 Agustus 2022 | 17:21 WIB
Seorang anak sedang menimbang berat badan sebelum imunisasi. LPPM Undip libatkan jurnalis dalam percepatan Bian di Jateng. (Ayosemarang.com / Audrian Firhannusa)

SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM --  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, LPPM Undip yang bekerja sama dengan UNICEF menggelar “Media Visit and Media Training for Routine Immunization” yang digelar di Grasia Hotel Semarang, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Dalam acara ini, LPPM Undip membuat pelatihan kepada para jurnalis tentang bagaimana cara pemberitaan yang baik tentang imunisasi dan bisa turut ikut mendukung percepatan imunisasi.

Pasalnya, peran jurnalis dalam pencapaian imunasi ke anak, menurut LPPM Undip, mempunyai pengaruh yang cukup besar.

Hal itu dikatakan oleh Ayun Sriatmi sebagai Tim Puslitkes LPPM Undip, menurutnya jurnalis dapat memproduksi berita untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin dengan informasi dan data yang valid, serta perlawanan terhadap berita imunisasi yang tidak tepat (hoax).

Baca Juga: Tumbuhkan Nasionalisme dengan Karnaval Budaya Bangkit Lebih Kuat

"Terlebih di bulan Bian (Bulan Imunisasi Anak Nasional) ini, kami mengejar target untuk mempercepat capaian imunisasi. Jateng sudah masuk 3 besar, namun jarak di kabupaten masih cukup berjauhan," ungkapnya.

Dalam acara ini awak media juga berkesempatan mengunjungi posyandu di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati untuk melihat langsung bagaimana keadaan imunisasi di masyarakat.

Ayun berkaca dari teori penyembuhan Covid-19 kemarin yakni "herd immunity". Semakin banyak populasi yang terimunisasi maka risiko penularan berbagai penyakit bisa menipis.

Sejauh ini dari target 95% yang diusung, kata Ayun sudah separuh jalan. Untuk itu dalam sisa waktu dua minggu ini dia hendak berupaya mengejarnya.

Baca Juga: Mending Versi Rockstar Games daripada Download GTA San Andreas Lite Mod 2.00 Android

"Maka dari itu, lewat media kami ingin mengejar target kami yang kurang di beberapa kabupaten tadi," sambung perempuan yang juga dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undip tersebut.

Lebih rinci Ayun memaparkan selama ini imunisasi di berbagai daerah di Jawa Tengah terkendala oleh berbagai sebab misalnya, kesibukan orang tua.

Kemudian masih ada masyarakat yang menilai vaksin tidak efektif dan menggantinya dengan obat-obat herbal. Lalu yang juga menjadi kendala adalah anggapan halal-haramnya imunisasi yang masih ada di sebagian masyarakat.

"Kalau kendala itu tidak segera terselesaikan maka target tidak akan tercapai. Untuk itu dia mempersilakan puskesmas menggunakan berbagai cara agar semua anak bisa mendapatkan imunisasi, seperti misalnya dengan door to door," pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB