KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Jumlah hewan ternak yang terpapar Lumpy Skin Disease (LSD) di Kendal terus bertambah.
Data di Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal, pada 20 Januari lalu terdapat hewan sapi yang terpapar LSD sebanyak 183 ekor.
Namun sekarang naik menjadi 204 ekor sapi yang terpapar LSD. Penyebarannya yang semula berada di 13 kecamatan, namun sekarang meluas menjadi 16 kecamatan.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal terus berupaya menekan penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease pada hewan sapi dan kerbau.
Kasus terbanyak berada di Desa Blorok ada 25 ekor, Desa Penjalin 17 ekor dan Desa Tunggulsari ada 12 ekor. Berikutnya berada di Desa Pamriyan ada 10 ekor, Desa Botomulyo dan Rejosari, masing-masing ada 6 ekor.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati Rabu 8 februari 2023 mengatakan, sampai saat ini masih menuntaskan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK), terutama hewan sapi.
Tiap hari petugas ditarget untuk mendatangi minimal dua desa yang terdapat ternak sapi, sekaligus memberikan penyuluhan untuk mencegah penyakit LSD.
Kepada pedagang sapi atau kerbau diminta untuk tidak membeli sapi atau kerbau di daerah yang terjangkit LSD.
Selain itu juga selalu menjaga kebersihan kandang hewan.
Sementara itu pedagang sapi di Desa Lanji Patebon, Jumiati mengatakan, sekitar 6 bulan ini, sementara tidak berani mendatangkan sapi maupun mengirimkan sapi ke pelanggan ke luar daerah.
Pasalnya, bisa saja terjadi penularan LSD ketika hewan sapi dalam perjalanan, sehingga akan mengalami kerugian.
Untuk saat ini, ia hanya fokus merawat hewan ternak sapi supaya kondisinya sehat. Ia dibantu anaknya, Kholid yang ikut merawat sapi.
Beberapa sapi ada yang pernah terkena PMK, namun sudah sembuh.
Semua sapinya juga sudah divaksin secara cuma-cuma oleh petugas. Sedangkan untuk obat, harus membeli sendiri.