Meminimalisir Produk Plastik Baru dengan Maksimalkan Daur Ulang

photo author
- Jumat, 10 Desember 2021 | 19:16 WIB
Focus Group Discussion bertema Circular Economy Plastic untuk Mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional di PT Terryham Proplas Indonesia, Jumat 10 desenber 2021.  (Edi Prayitno/kontributor Kendal)
Focus Group Discussion bertema Circular Economy Plastic untuk Mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional di PT Terryham Proplas Indonesia, Jumat 10 desenber 2021. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Plastik diciptakan 150 tahun lalu untuk mengurangi eksploitasi sumber daya alam. Namun saat ini, plastik menjadi semakin banyak dan tidak terkendali karena pengolahannya yang salah.

Terkait masalah plastik menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion bertema Circular Economy Plastic untuk Mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional di PT Terryham Proplas Indonesia, Jumat 10 Desember 2021.

“Adapun plastik tercampur dengan organik menjadi sampah, tapi kalau dipilah akan jadi material dan bisa diolah kembali,” jelas Ketua Umum Indonesian Plastic Recycler H Ahmad Nuzuludin.

Baca Juga: Pembangunan Dinilai Lamban, ini Tuntutan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Weleri saat Gelar Aksi Damai

Ditambahkannya, sampah plastik akan menjadi materi yang sangat berguna manakala diolah oleh tangan-tangan terampil di bidang perplastikan.

Apalagi banyak kemasan yang berbahan plastik beredar di seluruh wilayah Republik Indonesia.

"Dengan memanfaatkan sampah plastik yang direcycling, muncul materi baru yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.

Nuzuluddin menerangkan, bisnis daur ulang plastik saat ini sudah merambah ke berbagai daerah termasuk kecamatan dan desa.

Bisnis yang berbasis masyarakat pinggiran ini, lanjutnya, memang sangat menjanjikan ketika prosentase pengepulannya sudah merambah ke hitungan ton.

Baca Juga: Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru, Polisi Kerahkan 11 Anjing Pelacak


Tak heran kalau pengusaha daur ulang plastik ini diwadahi dalam berbagai organisasi profesi.

Statistisi Ahli Utama BPS, Sentot Bangun Widoyono menerangkan, meski belum mendata secara tepat prosentase berapa jumlah plastik yang didaur ulang setiap harinya, pebisnis daur ulang perplastikan sudah semakin banyak jumlahnya.

Mengingat selain bertujuan melindungi kesehatan secara umum, juga merupakan upaya untuk meminimalisir produksi plastik.

"Sampah plastik yang didaur ulang kembali, mengakibatkan tidak perlu lagi memproduksi plastik baru karena sudah cukup mengolah sampah plastik lama menjadi material plastik baru yang siap dibentuk," jelasnya.

Baca Juga: Kabur Karantina, Rachel Vennya Divonis 4 Bulan Penjara Masa Percobaan 8 Bulan!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X