"Jadi dari hulu sampai hilir kita bina, kita bersama-sama sampai semuanya bisa sejahtera," kata Ita.
Dalam hal ini, Pemkot Semarang memberikan bantuan berupa tempat.
Kemudian untuk mesin penggilingan merupkana program CSR dari BI Jateng.
"Sebenarnya sudah ada tempat penggilingan, tapi mesinnya sudah rusak dan tempatnya sudah lama. Kemudian Pak Wali memberikan bantuan untuk gedungnya karena ini aset Pemkot Semarang," imbuhnya
Lebih lanjut, Sunarjo, Dirut PT Multindo Auto Finance mendukung dari segi permodalan untuk rumah penggilingn daging tersebut.
Ia berharap dengan banyuan tersebut mampu mendukung para pengusaha yang produktif bangkit dari keterpurukan pandemi.
Pihaknya ingin ikut berperan penting untuk perkembangan ekonomi, sejalan dengan taglinenya "Semua Bisa".
Baca Juga: Akhir Tahun Ini, 2056 Pedagang Pasar Weleri akan Dipindah ke Tempat Relokasi Sementara
"Itu yang jadi dasar pemikiran kami. Sebelumnya kami hanya mendanai yang produktif truk bekas. Namun dengan pandemi ini kita lihat pangsa pasar yang bisa segera bangkit itu UMKM, jadi kami support modal usahanya," jelas Sunarjo.
Sementara, Lasiman, Ketua Apmiso Semarang berterima kasih dengan adanya fasilitas tersebut.
Ia menuturkan di Kota Semarang, penggilingan daging masih menggunakan sistem tradisional.
Menurutnya kalau masih tradisional itu belum bersih.
Kalau dengan cara baru ini, penggilingan bisa bersih dan higienis. Sumber pembuatan bakso ada di gilingan.
"Kalau gilingannya tidak bersih ini yang dirugikan konsumen. Kita sebagai pilot project, mudah-mudahan ditiru oleh tempat penggilingan lain di Kota Semarang maupun di kota lain," ungkapnya.
Bahkan rumah penggilingan daging itu nantinya tidak hanya digunakan oleh anggota Apmiso saja.
