KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Banyaknya platform digital penjualan barang secara online harus bisa diikuti oleh semua pihak. Tidak terkecuali pedagang pasar tradisional yang terpengaruh maraknya penjualan online.
Untuk memberikan jangkauan pemasaran lebih banyak, Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal menggelar Sekolah Pasar khusus para pedagang pasar tradisional.
Langkah ini dilakukan agar pedagang di pasar tradsional bisa meningkatkan jangkauan pemasaran poduk di era digitalisasi. Sekolah pasar ini menyasar puluhan pedagang dengan pelatihan-pelatihan oleh para expert di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Baca Juga: Tuntut Revisi UMK 2022, Sejumlah Buruh Berpakaian Daster Long March dari Kendal ke Semarang
Kasi Pembinaan dan Pendapatan Dinas Perdagangan, Nur Dewi Alfiyanah mengatakan, sekolah pasar adalah program Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam rangka mengembangkan SDM pasar.
Saat ini sudah ada 3 pasar tradisional yang menjadi terobosan pertama di penghujung 2021.
Meliputi, Pasar Gladak Kaliwungu dengan pelatihan perencanaan dan pengembangan usaha melalui penguatan permodalan, Pasar Boja dan Pasar Pagi Kaliwungu dengan pelatihan digitalisasi pasar dalam hal transaksi pembayaran.
plaft
"Setiap pasar kami ambil 20 pedagang untuk mengikuti sekolah pasar ini. Ke depan kami harap bisa dikembangkan lebih luas lagi," terangnya.
Ia berharap, terobosan baru pelatihan di dalam pasar ini bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas pedagang. Sehingga pedagang pasar tradisional bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai alat transaksi. Utamanya dalam meningkatkan penjualan produk masing-masing.
Baca Juga: 2012 Guru TK dan PAUD Terima Bantuan Dana Hibah dari Pemkab Kendal
Seorang pedagang kelontong dan sembako di Pasar Pagi Kaliwungu, Sofyan Hadi (42) menyampaikan, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan omzet dalam dua tahun terakhir.
Kata dia, omzetnya turun drastis hingga 30 persen setiap harinya. Dari semula Sofyan bisa mengantongi Rp 9 juta perhari, kini hanya di angka Rp 5 jutaan saja.
"Pandemi ini sangat berdampak pada kami pedagang. Semua jadi sepi," terangnya.
Sofyan menyambut baik program pelatihan digitalisasi pasar yang digagas Dinas Perdagangan.