KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pengusaha rumah makan di Kendal mengeluhkan kenaikan harga jual liquefied petroleum gas atau LPG atau elpiji untuk jenis nonsubsidi.
Kenaikan terjadi pada isi ulang LPG ukuran 5,5 kilogram dan juga 12 kilogram. Kenaikan gas mencapai Rp30.000 per tabung. Namun untuk gas ukuran 3 kilogram yang bersubsidi tidak ada kenaikan.
Pemilik angkringan dan kafe Gantuman Patebon, Aditya Wibawa mengatakan adanya kenaikan harga LPG nonsubsidi mengurangi keuntungan yang diterima.
Baca Juga: Perkokoh Lini Tengah, PSIS Semarang Datangkan Ahmad Subagja Baasith
Pasalnya Ia tidak menaikkan harga maupun mengurangi porsinya, harga tetap seperti biasa karena khawatir pelanggan protes.
“Sebab kalau dinaikkan takut pelanggan komplain, sehingga hanya bertahan harga. Ini jelas berdampak pada hasil pendapatan, katakanlah kalau satu porsi makan biasanya dapat untung Rp 1.000 sekarang tingga Rp 500. Namun untuk kebutuhan lain seperti gaji karyawan dan lain sebagainya tetap,” jelasnya.
Ia ingin mengganti dengan gas elpiji subsidi namun karena aturan tidak boleh, ya apa boleh buat.
Baca Juga: Gibran Disiapkan PDIP Jadi Pengganti Anies Baswedan, Begini Respons Pengamat Politik
Sementara itu Budi dari agen gas PT Kerja Kendal mengatakan, kenaikan harga gas ukuran 5,5 kilogram sebesar Rp11.000, adapun gas ukuran 12 kilogram naik Rp26.000.
Artikel Terkait
Dampak Belajar Daring, Sekitar 50 Persen Siswa Kelas 1 dan 2 SD Negeri 1 Ngilir Kendal Belum Bisa Baca Tulis
Kepedulian Warga Kendal Tinggi, Target Bulan Dana PMI Tahun Ini Lampaui Target
Vaksin Anak di Kendal, BINDA Jateng Targetkan 7.620 Anak Divaksin
Waduh Kendal Naik Level 2, Pemkab akan Gencarkan Tes Swab ke Sekolah
Ketua Persit Kodim Kendal Beri Semangat Anak TK Kartika Sebelum Divaksin
BULOG Peduli Gizi Bantu Atasi Stunting di Kendal
Kreatif dan Keren! Seniman Kaliwungu ini Gunakan Air Kopi untuk Melukis