Antisipasi Kekerasan dan Bullying di Sekolah, Ini Pesan Bupati Dico untuk Tenaga Pendidik

photo author
- Sabtu, 5 Februari 2022 | 11:20 WIB
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal menggelar seminar nasional bertajuk Penguatan Sekolah Humanis di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal (edi prayitno/kontributor Kendal)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal menggelar seminar nasional bertajuk Penguatan Sekolah Humanis di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM-- Bupati Kendal Dico M Ganinduto berpesan, seluruh sekolah agar bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak didik. Ia meminta tidak ada kekerasan, bullying dan lainnya di satuan pendidikan.

"Ada di daerah tertentu yang sering kita lihat melalui berita, terjadi kekerasan terhadap anak didik, baik yang dilakukan oleh guru maupun sesama siswa. Kejadian ini harus kita antisipasi sedini mungkin agar hal serupa tidak terjadi di Kabupaten Kendal," pintanya saat membuka seminar nasional bertajuk “Penguatan Sekolah Humanis di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal belum lama ini.

Baca Juga: Zakat dari ASN Pemkab Kendal Capai Rp 1 Miliar

Dico meminta kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus bersemangat memberikan yang terbaik di dunia pendidikan. Karena pendidikan selalu berada di depan untuk perubahan itu sendiri.

"Mari keluar dari zona nyaman untuk menjadi SDM berkualitas dan di 2045 anak-anak dapat berkompetisi mewarnai Indonesia,” tandasnya.

Sementara Kepala Disdikbud Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, latar belakang penyelenggaraan kegiatan adalah treatment yang kurang tepat kepada peserta didik dalam pemberitaan beberapa media massa di nasional.

Baca Juga: Hasil Tes Swab PCR SMP N 2 Kendal Telah Keluar, 3 Orang Dinyatakan Positif Covid-19

“Kami turut miris saat mengetahui masih ada praktik tindak kekerasan di sekolah. Bukan hanya fisik tapi juga kekerasan verbal. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk komitmen bersama untuk menyukseskan visi misi Kendal, handal, unggul, makmur, dan berkeadilan,” tuturnya.

Penyelenggaraan seminar selaras dengan visi kedua, yakni Kendal unggul melalui pemberdayaan sumber daya manusia, serta tagline Kabupaten Kendal pada tahun 2022, yaitu Kendal Recovery melalui pemulihan ekonomi dengan memberdayakan seluruh sumber daya, serta meningkatkan layanan pendidikan.

"Ada tiga dosa besar pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan, dan intoleransi. Penampilan teatrikal anti-perundungan dari SMP N 4 Cepiring menjadi sedikit gambaran fakta yang masih terjadi. Oleh karena itu, hadirnya sekolah humanis menjadi ikhtiar bersama untuk memanusiakan manusia,” lanjut Wahyu.

Baca Juga: Ya Allah, Ibu Hamil di Kendal Positif Covid-19, Bayi di Dalam Kandungan Meninggal Dunia

Dalam paparanya soal perundungan, Rahmatika Kurnia Romadhani, Psikolog Klinis dari Universitas Negeri Yogyakarta mengatakan, bahwa kondisi 50% dari 41 remaja usia 13-15 tahun di Indonesia telah mengalami cyberbullying. Public figure dengan follower yang banyak pun dapat menjadi target bully.

“Dampaknya luar biasa. Mulai dari rasa kesepian, trauma, performa di bidang akademik menurun, depresi, bahkan keinginan bunuh diri. Dampak lain yang tidak disangka, salah satunya adalah berpotensinya korban untuk menjadi pelaku bullying suatu saat nanti,” ungkap dosen Prodi Psikologi UNY yang akrab disapa Nina itu.

Tingginya kasus perundungan menunjukkan bahwa tujuan pendidikan yang sebenarnya justru luput dari perhatian. Dengan begitu, sekolah humanis menjadi jalan keluar permasalahan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lilisnawati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X