Lestarikan Budaya Religi, Tradisi Syawalan di Kaliwungu Kembali Digelar

photo author
- Sabtu, 7 Mei 2022 | 20:42 WIB
Pj. Sekda Kendal Sugiono menghadiri Haul KH Asy'ari di Kaliwungu dan pembukaan tradisi syawalan Sabtu 07 Mei 2022 sore. (edi prayitno/ kontributor Kendal)
Pj. Sekda Kendal Sugiono menghadiri Haul KH Asy'ari di Kaliwungu dan pembukaan tradisi syawalan Sabtu 07 Mei 2022 sore. (edi prayitno/ kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Dua tahun terhenti dan tidak dilaksanakan karena pandemi, Tradisi Syawalan di Kaliwungu kembali digelar.

Syawalan sendiri lebih memiliki makna silahturami dan peringatan haul KH Asy’ari atau yang dikenal dengan Kyai Guru.

Pj. Sekda Kendal, Sugiono menyampaikan tradisi ini  harus terus dilestarikan, sebagai penghargaan kepada para tokoh agama atau alim ulama yang sudah mendahului.

“Seperti KH Asy'ari atau Kyai Guru , beliau telah berjuang guna syiar agama Islam, sehingga tentunya masyarakat patut mendoakannya,” ujarnya mewakili Bupati Kendal dalam pembukaan Syawalan di Makam Kyai Guru di Bukit Jabal Protomulyo Kaliwungu Selatan Sabtu 07 mei 2022 sore.

Baca Juga: Diduga Hilang Tenggelam di Sungai, Bocah Asal Desa Pandansari Belum Ditemukan

Menurutnya  tradisi Syawalan di Kaliwungu ini dapat dilaksanakan kembali setelah kurang lebih 2 tahun tidak ada kegiatan.

Tradisi Syawalan, kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Kendal dan sekitarnya.

Dikatakannya, Syawalan merupakan salah satu tradisi religi, yang diadakan pada setiap bulan Syawal, yaitu  setelah Hari Raya Idul Fitri pada setiap tahunnya.

"Jadi kewajiban kita bersama untuk menjaga tradisi Syawalan seperti ini, agar tetap terjaga dan terpelihara dengan baik dan penuh dengan bernuansa religi, serta dapat kita jadikan sebagai wahana untuk melestarikan wisata budaya religi di daerah Kabupaten Kendal, yang mana di kenal sebagai masyarakat agamis," jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Aisyah, Gadis 12 Tahun Makassar yang jadi Tulang Punggung Keluarga

Ia juga meminta jangan sampai tradisi Syawalan yang sangat bermakna dan adiluhung ini bergeser kehal-hal yang tidak  diinginkan, maka harus tetap kompak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban kegiatan syawalan ini, sehingga dapat berjalan kondusif, khusuk dan benar-benar bisa membawa makna.

Semoga melalui tradisi syawalan ini, kita akan mendapat hikmah dan hidayah dari Allah Subkhanahu Wata’ala.

Pihaknya juga berpesan, meski tren penularan kasus Covid-19 mengalami penurunan beberapa waktu terakhir ini.

Namun masyarakat  Kendal semua jangan mengendurkan penerapan protokol kesehatan setiap harinya.

Baca Juga: Perdalam Lini Tengah, PSIS Semarang Rekrut Guntur Triaji

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X